Mohon tunggu...
leo mahendra
leo mahendra Mohon Tunggu... Novelis - mahasiswa

baik

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengurai Keajaiban 2nd Miracle in Cell No 7 Dengan Strategi Komunikasi Persuasif yang Menggetarkan Hati

18 Januari 2025   21:28 Diperbarui: 18 Januari 2025   21:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan emosional antara Dodo Rozak (Vino G. Bastian) dan putrinya Kartika (Graciella Abigail) dalam 2nd Miracle in Cell No. 7. 

Film 2nd Miracle in Cell No. 7 merupakan adaptasi dari film Korea Selatan yang telah sukses besar, baik di negara asalnya maupun secara internasional. Versi Indonesia yang dirilis pada Desember 2024 membawa kisah serupa namun dengan sentuhan lokal yang membuatnya lebih dekat dengan audiens di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto, dengan Vino G. Bastian dan Marsha Timothy sebagai pemeran utama. Keberhasilan film ini tidak hanya terletak pada narasi yang kuat, tetapi juga pada strategi komunikasi persuasif yang diterapkan dalam promosinya. Artikel ini akan menganalisis bagaimana elemen komunikasi persuasif, seperti teori AIDA, narasi, retorika Aristoteles, dan social proof, membantu menciptakan kesuksesan film ini.

Pesan Emosional sebagai Daya Tarik Utama

Salah satu daya tarik utama 2nd Miracle in Cell No. 7 adalah pesan emosionalnya yang mendalam. Hubungan antara Dodo Rozak (Vino G. Bastian), seorang ayah dengan keterbatasan mental, dan putrinya Kartika (Graciella Abigail) menjadi inti cerita. Film ini mengangkat tema universal tentang kasih sayang, pengorbanan, dan keadilan, yang dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat (Kamila et al., 2024). Adegan-adegan emosional dalam film ini dirancang untuk menggugah rasa empati penonton dan menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam.

Menurut Kamila et al. (2024), salah satu kekuatan film ini adalah kemampuannya untuk membangun empati melalui narasi yang menyentuh. Elemen-elemen seperti dialog sederhana tetapi penuh makna, ekspresi wajah yang mendalam, dan penggunaan musik latar emosional menjadi alat untuk memperkuat pesan cerita. Selain itu, film ini juga memasukkan nilai-nilai lokal yang membuatnya relevan dengan audiens Indonesia. Sulayani et al. (2022) menjelaskan bahwa adaptasi lokal seperti ini tidak hanya membuat cerita terasa lebih dekat dengan penonton, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang relevan dengan konteks sosial budaya Indonesia.

Strategi Komunikasi Persuasif dalam Promosi Film

Trailer dan Visual Promosi
Promosi 2nd Miracle in Cell No. 7 menggunakan teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) sebagai dasar strateginya. Menurut Iwamoto (2023), AIDA adalah model yang efektif dalam menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Trailer film ini menonjolkan adegan-adegan emosional yang menggugah rasa penasaran, seperti momen antara Dodo Rozak dan Kartika yang menggambarkan kasih sayang ayah dan anak. Musik latar, seperti lagu "Mencintaimu" oleh Mahalini Raharja, menjadi elemen penting yang memperkuat suasana emosional.

Selain trailer, poster film juga dirancang untuk menarik perhatian. Desain poster menampilkan hubungan ayah dan anak sebagai fokus utama, dengan ekspresi wajah penuh kasih sayang dan warna hangat yang mencerminkan nuansa emosional film. Kajur dan Singh (2020) menjelaskan bahwa komunikasi visual yang efektif dapat membangun hubungan emosional yang kuat antara audiens dan pesan yang disampaikan.

Media Sosial sebagai Saluran Utama
Promosi melalui media sosial menjadi salah satu elemen penting dalam kampanye 2nd Miracle in Cell No. 7. Platform seperti Instagram dan TikTok digunakan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Melalui hashtag interaktif dan potongan adegan film, kampanye ini berhasil menciptakan rasa penasaran dan antusiasme di kalangan penonton. Kujur dan Singh (2020) menyatakan bahwa media sosial memungkinkan komunikasi dua arah antara pengirim pesan dan audiens, sehingga menciptakan hubungan yang lebih personal.

Respon positif di media sosial juga menjadi alat promosi yang efektif. Testimoni dari penonton awal, meme yang terinspirasi dari adegan film, dan diskusi di kolom komentar semuanya berkontribusi dalam membangun social proof. Roy (2021) menjelaskan bahwa social proof adalah faktor penting dalam memengaruhi keputusan individu, terutama ketika mereka melihat orang lain memberikan ulasan positif.

Peran Cast & Crew dalam Kredibilitas Promosi

Adegan emosional antara Dodo Rozak (Vino G. Bastian) dan putrinya Kartika (Graciella Abigail) dalam 2nd Miracle in Cell No. 7. 
Adegan emosional antara Dodo Rozak (Vino G. Bastian) dan putrinya Kartika (Graciella Abigail) dalam 2nd Miracle in Cell No. 7. 

Keberhasilan promosi film ini juga tidak lepas dari kredibilitas pemeran dan kru yang terlibat. Vino G. Bastian dan Marsha Timothy adalah aktor dengan reputasi baik di industri perfilman Indonesia, sehingga kehadiran mereka memberikan nilai tambah pada daya tarik film ini. Dalam konteks retorika Aristoteles, kredibilitas atau Ethos menjadi salah satu elemen penting dalam meyakinkan audiens (Cope, 2022). Penonton cenderung lebih percaya pada kualitas film ketika melihat nama-nama besar terlibat di dalamnya.

Selain itu, sutradara Herwin Novianto berhasil menghadirkan cerita yang tidak hanya menyentuh tetapi juga relevan dengan audiens Indonesia. Kombinasi antara narasi yang kuat dan pengarahan yang tepat membuat film ini berhasil menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi penonton.

Social Proof dan Respon Penonton

Social proof memainkan peran penting dalam memperkuat keberhasilan promosi 2nd Miracle in Cell No. 7. Rating 7,8/10 di IMDb menjadi salah satu indikator yang menunjukkan apresiasi penonton terhadap kualitas film ini (IMDb, 2025). Selain itu, ulasan positif dari audiens awal di platform seperti IMDb dan media sosial membantu membangun kepercayaan pada calon penonton lainnya. Roy (2021) menjelaskan bahwa social proof dapat memengaruhi keputusan individu dengan menunjukkan bahwa orang lain telah menikmati dan merekomendasikan film tersebut.

Ulasan dari penonton juga memberikan wawasan tambahan tentang elemen-elemen film yang diapresiasi. Sebagai contoh, salah satu ulasan di IMDb menyebutkan bahwa film ini adalah "perjalanan emosional yang memadukan humor dan kesedihan dengan sempurna" (IMDb, 2025). Testimoni seperti ini tidak hanya menggambarkan kualitas film tetapi juga menciptakan rasa penasaran pada calon penonton.

Keberhasilan Promosi dan Dampaknya

Keberhasilan strategi komunikasi persuasif yang digunakan dalam promosi 2nd Miracle in Cell No. 7 terlihat dari respon audiens yang positif dan apresiasi luas terhadap film ini. Kombinasi antara elemen emosional, promosi visual, dan dukungan dari pemeran serta kru menciptakan pengalaman sinematik yang mengesankan. Kevinia et al. (2022) mencatat bahwa elemen semiotika seperti simbol visual dan musik dapat memperkuat narasi dan meningkatkan daya tarik emosional, yang dalam kasus ini diterapkan dengan sangat baik.

Film ini juga memberikan dampak positif pada industri perfilman Indonesia. Dengan menunjukkan bahwa adaptasi lokal dari film internasional dapat sukses jika disesuaikan dengan nilai-nilai budaya lokal, 2nd Miracle in Cell No. 7 membuka peluang untuk proyek serupa di masa depan. Selain itu, film ini juga mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi persuasif yang dirancang dengan baik dalam mempromosikan karya seni.

Kesimpulan

2nd Miracle in Cell No. 7 adalah contoh sempurna dari bagaimana strategi komunikasi persuasif yang efektif dapat mendukung kesuksesan sebuah film. Dengan memanfaatkan teori AIDA, narasi yang kuat, retorika Aristoteles, dan social proof, film ini berhasil menarik perhatian, menciptakan minat, dan membangun pengalaman emosional yang mendalam bagi penontonnya. Kesuksesan film ini tidak hanya mencerminkan kualitas narasi dan promosi, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya adaptasi lokal dan pendekatan emosional dalam menarik audiens.

Referensi:

  • Cope, E. M. (2022). An introduction to Aristotle's rhetoric. BoD–Books on Demand.
  • Herrick, J. A. (2020). The history and theory of rhetoric: An introduction. Routledge.
  • IMDb. (2025). 2nd Miracle in Cell No. 7 (2024). Retrieved from https://www.imdb.com/title/tt33701992/
  • Iwamoto, A. (2023, June). The Origin of AIDA: Who Invented and Formulated the AIDA model?. In Proceedings of the Conference on Historical Analysis and Research in Marketing (Vol. 21).
  • Kamila, N. F., Arifah, E., Hakim, F. A., Nisa, N., & Lestari, P. (2024, May). Watching Together the Film ‘Miracle in Cell No. 7’: Building Empathy and Togetherness. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA (Vol. 3, No. 1, pp. 301-307).
  • Kevinia, C., Aulia, S., & Astari, T. (2022). Analisis Teori Semiotika Roland Barthes Dalam Film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia. Journal of Communication Studies and Society, 1(2), 38-43.
  • Kujur, F., & Singh, S. (2020). Visual communication and consumer-brand relationship on social networking sites-uses & gratifications theory perspective. Journal of theoretical and applied electronic commerce research, 15(1), 30-47.
  • Piper, A., So, R. J., & Bamman, D. (2021, November). Narrative theory for computational narrative understanding. In Proceedings of the 2021 Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing (pp. 298-311).
  • Roy, S. (2021). Theory of social proof and legal compliance: a socio-cognitive explanation for regulatory (non) compliance. German Law Journal, 22(2), 238-255.
  • Sulayani, N., Sitohang, L., Simbolon, L. O., & Tarigan, M. S. B. (2022). Moral Value and Character Education Found in Movie Miracle in Cell No 7. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 162-169.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun