Mohon tunggu...
Karniya ajahra
Karniya ajahra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Kaki, Sebuah Seni yang Dapat Mengurangi Emisi

10 Juni 2024   13:03 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Richard Long's "A Line Made By Walking" (1967)

Pernahkah kita mendengar istilah the art of walking? atau mungkin a philosophy of walking?. ternyata hal tersebut memiliki sejarah yang dalam di Eropa, beberapa seniman bahkan hingga seorang filsuf telah lama menyadari adanya nilai yang terkandung dalam sebuah jalan kaki yang seringkali dianggap sebagai aktivitas sepele, namun sebenarnya memiliki manfaat yang dapat diperoleh secara gratis oleh siapapun.

Seperti pada 1967 seorang seniman dari Inggris yang bernama Richard Long mengaktualisasikan seni berjalan kaki dengan cara berjalan bolak balik di lapangan Wiltshire hingga membentuk sebuah garis jalan setapak yang disebut sebagai “A Line Made by Walking”. Kemudian dalam bukunya Rebecca Solnit yang berjudul Wanderlust: A History of Walking juga menuliskan bahwa “Berjalan adalah keadaan dimana pikiran, tubuh, dan dunia selaras, seolah olah mereka adalah tiga karakter yang akhirnya berbicara bersama”. Dari hal tersebut bisa simpulkan bahwa berjalan kaki adalah sebuah seni karena aktivitasnya melibatkan harmoni antara tubuh dan pikiran, memberikan kesempatan untuk merasakan keindahan yang seringkali terlewatkan serta kesadaran individu terkait lingkungan. Dalam seni ini juga mengajak kita untuk melambat, menikmati setiap langkah, dan merasakan keberadaan kita di dunia dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Selain itu berjalan kaki juga memiliki manfaat yang besar untuk menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mental serta dapat menjaga lingkungan karna berperan dalam mengurangi emisi karbon. Pada kehidupan modern saat ini sudah banyak mode transportasi yang menawarkan kemudahan dan perlahan menggantikan aktivitas berjalan, seperti jika ingin berpergian ketempat yang tidak terlalu jauh, banyak dari kita yang lebih memilih untuk menggunakan transportasi pribadi daripada harus berjalan kaki, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian para ilmuan Stanford pada 2017 yang mengatakan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan penduduk yang paling malas jalan kaki dengan rata rata aktif berjalan hanya sebanyak 3.513 langkah saja, jauh dibandingkan dengan Tiongkok yang rata ratanya mencapai 6.189 langkah.

Perlu diketahui bahwa dalam berjalan kaki terdapat manfaat yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan. Dengan berjalan kaki kita dapat mengurangi emisi seperti karbon dioksida dan karbon monoksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di bumi. Hal ini dapat dimulai dari kebiasaan berjalan kaki untuk jarak tempuh dekat atau menggunakan kendaraan umum untuk jarak yang lebih jauh, dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor, kita juga mengurangi polusi udara dan kebisingan yang sering kali menjadi masalah di daerah perkotaan. Meskipun merupakan hal yang kecil, berjalan kaki adalah wujud nyata peduli lingkungan untuk bersama sama memerangi perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Sebagai kesimpulan, jalan kaki merupakan salah satu seni yang membawa banyak manfaat, baik dari segi pribadi maupun lingkungan. Dengan mengembalikan nilai dan pentingnya jalan kaki dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya memperkaya hidup kita dengan pengalaman yang bermakna, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan planet kita. Jalan kaki bukan hanya langkah kecil bagi individu, tetapi langkah besar bagi umat manusia dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk masa depan.

Penulis: Karniya Ajahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun