Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Pagi-Pagi Senam, Siang-Siang Bahas Kanker dan Gawai: SMAN 13 Bandung Bikin Kesehatan Jadi Seru!"

1 Februari 2025   06:11 Diperbarui: 1 Februari 2025   13:30 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Foto Kegiatan Sosialisai Kanker dan Bahaya Gawai (Sumber: Freepik)

Gambar: Dokter Ane sedang memaparkan Kanker pada remaja (Sumber: Freepik)
Gambar: Dokter Ane sedang memaparkan Kanker pada remaja (Sumber: Freepik)

Sesi pertama dimulai dengan pemaparan dari dr. Ane Susanty, Sp.A., Subsp.HO, seorang Dokter Spesialis Anak yang juga subspesialis Hemato-Onkologi Anak. Ibu Dr. Ane menyampaikan penjelasan mengenai pentingnya deteksi kanker sejak dini. Beliau mengungkapkan bahwa kanker dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, atau infeksi virus tertentu. “Kanker tidak mengenal usia, dan semakin cepat kita mendeteksinya, semakin besar peluang untuk sembuh,” ujar dr. Ane. Beliau juga menjelaskan beberapa gejala yang harus diwaspadai, seperti perubahan pada kulit, penurunan berat badan yang drastis, atau pendarahan yang tidak normal. “Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting dan dapat menyelamatkan banyak nyawa,” tambahnya.

Deteksi kanker sejak dini sangat krusial untuk meningkatkan kemungkinan kesembuhan, terutama pada anak-anak yang mungkin belum dapat mengidentifikasi gejala secara jelas. Ibu dr. Ane Susanty menjelaskan bahwa kanker pada anak bisa disebabkan oleh faktor genetik atau paparan terhadap lingkungan yang berisiko, dan sering kali gejalanya muncul secara perlahan. Oleh karena itu, orang tua harus peka terhadap tanda-tanda awal, seperti benjolan yang tidak biasa, kelelahan ekstrem, atau gangguan pada penglihatan dan pendengaran. "Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkonsultasi dengan tenaga medis dapat membantu mendeteksi kanker sejak tahap awal, sehingga penanganan bisa dilakukan dengan lebih efektif," ujarnya. Dr. Ane menekankan pentingnya kesadaran dan edukasi kepada masyarakat, agar deteksi dini kanker menjadi hal yang biasa dilakukan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Sesi kedua dilanjutkan dengan paparan dari Mas Dika Maulana Pemberiadi, Amd. Perkes., SKM., seorang profesional di bidang kesehatan yang memiliki keahlian dalam pengelolaan dan promosi kesehatan masyarakat. Mas Dika berbicara mengenai bahaya penggunaan gawai yang berlebihan terhadap kesehatan mental, khususnya pada remaja. Beliau menjelaskan bahwa penggunaan gawai yang tidak terkendali dapat memicu gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. "Keseimbangan dalam penggunaan gawai sangat penting. Selain itu, penting untuk membatasi waktu penggunaan layar dan meningkatkan interaksi sosial di dunia nyata untuk menjaga kesehatan mental,” jelas Mas Dika.

Sementara itu, penggunaan gawai yang berlebihan juga memberikan dampak negatif, terutama pada kesehatan mental remaja. Mas Dika Maulana Pemberiadi mengungkapkan bahwa meningkatnya ketergantungan terhadap perangkat digital berpotensi menurunkan kualitas tidur, memperburuk kecemasan, serta menyebabkan masalah sosial, seperti kesulitan berinteraksi langsung dengan orang lain. "Gawai seharusnya tidak menjadi pengganti interaksi sosial yang sebenarnya. Remaja yang terlalu banyak menghabiskan waktu dengan layar cenderung lebih rentan terhadap tekanan sosial dan perasaan kesepian," tambah Mas Dika. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang cara menggunakan gawai secara bijak, dengan mengatur waktu penggunaan dan memberi kesempatan untuk beraktivitas di luar ruangan serta berinteraksi dengan teman sebaya secara langsung.

Sesi Tanya Jawab yang Interaktif

Gambar: Mas Dika dari RS Cicendo sedang sosialisasi bahaya gawai bagi kesehatan mental (Sumber: Freepik)
Gambar: Mas Dika dari RS Cicendo sedang sosialisasi bahaya gawai bagi kesehatan mental (Sumber: Freepik)

Pada sesi tanya jawab, para peserta menunjukkan ketertarikannya terhadap topik yang dibahas. Nadia, salah satu siswa, bertanya mengenai penyebab kanker dan proses penyembuhannya, karena temannya baru saja didiagnosis dengan kanker lambung. dr. Ane menjelaskan bahwa kanker dapat dipicu oleh faktor genetik, pola makan yang buruk, atau faktor lingkungan. "Setiap jenis kanker memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda. Pengobatan kanker bisa melibatkan pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi," jawab dr. Ane.

Bayu, peserta dari Zoom, bertanya tentang cara menjaga kesehatan kulit, khususnya wajah, karena banyak yang merasa kesulitan untuk mengaplikasikan sunscreen di sekolah mengingat peraturan yang ada. Mas Dika memberikan solusi dengan menyarankan untuk mengenakan topi atau masker yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung.

Putri  bertanya mengenai kemoterapi dan apakah semua penderita kanker perlu menjalani proses tersebut. dr. Ane menjelaskan bahwa tidak semua penderita kanker memerlukan kemoterapi, karena pengobatan kanker sangat bergantung pada jenis dan stadium penyakit tersebut. "Kemoterapi hanya diperlukan pada kasus tertentu, tergantung pada kondisi pasien," ujar dr. Ane.

Romana, salah satu peserta dari Zoom, menanyakan tentang pentingnya vaksinasi dalam pencegahan kanker. dr. Ane menjelaskan bahwa beberapa vaksin, seperti vaksin HPV, sangat penting dalam mencegah kanker serviks. "Vaksinasi adalah salah satu langkah pencegahan yang efektif, dan sebaiknya diberikan sejak usia muda," tambahnya.

Penutupan dan Foto Bersama

Gambar: Foto bersama Tim YKAKI, RS Cicendo, dengan Manajemen 13 (Sumber: Freepik)
Gambar: Foto bersama Tim YKAKI, RS Cicendo, dengan Manajemen 13 (Sumber: Freepik)

Setelah sesi tanya jawab, acara ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh peserta yang hadir, baik secara langsung maupun daring, serta tim manajemen SMAN 13 Bandung, narasumber, dan perwakilan dari YKAKI dan RS Cicendo. Dengan suasana yang penuh semangat, seluruh peserta berfoto bersama sebagai simbol kebersamaan dalam acara yang sangat bermanfaat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun