Ketika Hubungan Indonesia-Malaysia Mengalami Pasang Surut
Oleh Karnita
"Indonesia dan Malaysia adalah dua saudara sebangsa yang meskipun berbeda, namun terikat dalam satu sejarah yang sama, satu tanah yang sama, dan satu perjuangan yang sama." --- Bung Karno
Setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke India, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk melanjutkan agenda kerja luar negeri yang bertujuan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) sebagai bentuk penghormatan tertinggi dari Kesultanan Johor.Â
Kunjungan ini menjadi momentum yang sangat penting, mengingat Indonesia dan Malaysia sebagai tetangga dekat memiliki hubungan yang penuh dinamika, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Namun, tak jarang, hubungan ini dibumbui dengan berbagai masalah yang kadang membuat hubungan antar kedua negara terasa emosional. Hubungan antara negara tetangga ibarat dua pohon yang akarnya saling terjalin, namun terkadang cabang-cabangnya berselisih karena angin perbedaan. Seperti dua sungai yang mengalir berdampingan, meski kadang deras dan turbulen, mereka tetap berada dalam satu aliran yang tak terpisahkan.
Persaingan Olahraga: Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Salah satu bidang yang sering menjadi sorotan adalah persaingan dalam olahraga, terutama sepak bola dan bulu tangkis. Keduanya merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan Malaysia, dan tak jarang keduanya saling bersaing di ajang internasional. Ketegangan sering muncul ketika kedua negara bertanding, baik di level klub maupun tim nasional. Ketegangan ini, meskipun dalam konteks olahraga, seringkali dipenuhi emosi tinggi yang mempengaruhi hubungan kedua negara, terutama ketika ada keputusan wasit yang kontroversial atau insiden yang melibatkan pemain.
Di cabang bulu tangkis, meskipun Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang dalam prestasi di level dunia, tak jarang kecemburuan muncul ketika pemain kedua negara saling bersaing di final-turnamen bergengsi. Konflik ini kadang juga merembet ke luar arena pertandingan, memperburuk citra kedua negara yang seharusnya bisa saling mendukung di bidang olahraga.
Isu Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia
Masalah lain yang sering memperburuk hubungan Indonesia dan Malaysia adalah terkait dengan tenaga kTKI) yang bekerja di Malaysia. TKI menjadi bagian penting dari perekonomian Malaysia, namun sayangnya sering kali mereka mendapatkan perlakuan tidak adil. Kasus-kasus kekerasan terhadap TKI, baik di sektor rumah tangga maupun pabrik, sering kali menjadi berita yang menggugah emosi di Indonesia. Pemerintah Malaysia yang dianggap lamban dalam menangani masalah ini membuat hubungan kedua negara semakin tegang, meskipun pemerintah Indonesia terus berusaha memperjuangkan hak-hak TKI melalui berbagai jalur diplomasi.
erja Indonesia (