Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Pelayanan Tiktok di AS Dihentikan, Apa Jadinya?

19 Januari 2025   16:09 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Berbisnis Lewat TikTok (Sumber: Freefik)

Ketika  Pelayanan Tiktok di AS Dihentikan,  Apa Jadinya?

Oleh Karnita

 

Aduh, rasanya seperti mendengar petir di siang bolong! TikTok, platform yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital kita, dilaporkan akan menghentikan layanannya di Amerika Serikat, seperti yang diberitakan dalam Harian Kompas, 19 Januari 2025. Keputusan ini tentu mengejutkan, mengingat betapa pentingnya TikTok bagi jutaan pengguna di seluruh dunia.

Ya, TikTok pertama kali diluncurkan oleh perusahaan teknologi China, ByteDance, pada tahun 2016 dengan nama Douyin di China. Aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan penggunanya membuat dan berbagi video pendek dengan berbagai efek kreatif. Popularitas TikTok kemudian merambah ke pasar internasional pada 2017 setelah ByteDance mengakuisisi Musical.ly, sebuah aplikasi serupa yang juga berbasis di AS, dan menggabungkannya dengan TikTok. Keberhasilan aplikasi ini tidak terlepas dari kemampuannya untuk menyajikan konten yang sangat menarik, terutama bagi generasi muda, dengan algoritma yang sangat personal dan adaptif.

Seiring berjalannya waktu, TikTok berkembang pesat menjadi fenomena global, dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia pada 2024. Keunggulan TikTok terletak pada fitur-fitur yang memudahkan penggunanya untuk berkreasi, mulai dari filter, efek visual, hingga soundtrack musik yang beragam. Kecepatan konten viral juga menjadi salah satu daya tarik TikTok, di mana video yang viral dapat mengubah kehidupan seseorang dalam waktu singkat. TikTok menjadi lebih dari sekadar aplikasi hiburan—ini adalah platform yang mengubah cara orang berinteraksi dan berkreasi di dunia maya.

Kelebihan TikTok: Mengubah Cara Kita Berkreativitas

Salah satu faktor utama yang membuat TikTok sangat digemari adalah kemudahan dalam menciptakan konten yang menarik. Dengan durasi video yang pendek, TikTok memaksa penggunanya untuk berpikir kreatif dalam menyampaikan pesan dengan cara yang ringkas namun tetap efektif. Fitur-fitur seperti efek suara, filter wajah, dan kemampuan untuk menggabungkan klip-klip video lainnya memungkinkan para pengguna untuk bereksperimen dan menghasilkan konten yang sangat kreatif. Ini menjadikan TikTok lebih dari sekadar aplikasi berbagi video—ia menjadi platform untuk berekspresi.

Selain itu, algoritma TikTok yang canggih dapat menyajikan konten sesuai dengan minat dan preferensi pengguna, bahkan tanpa mereka perlu mengikuti akun tertentu. Hal ini mempermudah kreator konten untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan jika mereka baru memulai di platform tersebut. TikTok berhasil menciptakan sebuah ruang di mana siapa saja, dari anak muda hingga orang dewasa, bisa berbagi cerita, ide, atau hanya sekedar hiburan ringan yang sangat menarik.

Pengguna TikTok: Dari Hiburan Hingga Bisnis

TikTok telah berkembang menjadi lebih dari sekadar platform hiburan. Banyak perusahaan dan individu yang menggunakan aplikasi ini untuk tujuan pemasaran dan branding. Dengan algoritma yang mampu menjangkau audiens yang sangat luas, TikTok menjadi saluran ideal bagi merek untuk memperkenalkan produk atau jasa mereka. Para kreator konten juga tidak hanya menghasilkan hiburan, tetapi mereka juga mengubah TikTok menjadi sumber pendapatan melalui iklan, promosi produk, hingga endorsement. TikTok menawarkan peluang bisnis yang luar biasa, memungkinkan individu dan perusahaan untuk menjangkau pasar yang lebih besar, dengan biaya yang relatif rendah.

Salah satu aspek unik dari TikTok adalah fenomena influencer yang muncul melalui platform ini. Influencer TikTok dengan jumlah pengikut yang besar memiliki daya tarik yang besar bagi merek-merek global yang ingin mengiklankan produk mereka secara kreatif dan autentik. Bahkan, banyak kreator konten yang menggantungkan hidupnya pada TikTok, dengan penghasilan yang berasal dari kontrak endorsement, iklan, dan konten berbayar. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana TikTok telah menciptakan sebuah ekosistem yang tidak hanya menguntungkan bagi penggunanya tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Gambar: Berbisnis Lewat TikTok (Sumber: Freefik)
Gambar: Berbisnis Lewat TikTok (Sumber: Freefik)

Banyak yang Menggantungkan Hidup dari TikTok

TikTok telah memberikan kehidupan baru bagi banyak kreator dan influencer di seluruh dunia. Para kreator yang mengandalkan platform ini untuk mengembangkan karir mereka kini menikmati pendapatan yang signifikan dari iklan dan kolaborasi merek. Beberapa kreator TikTok yang terkenal bahkan berhasil memperoleh kontrak dengan merek besar dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Tidak hanya kreator individu, usaha kecil pun memanfaatkan TikTok sebagai platform untuk mempromosikan produk mereka, sehingga memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.

Namun, ada juga yang menggantungkan seluruh penghidupannya pada TikTok. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk membuat konten yang menarik agar tetap relevan dan dapat terus menjangkau audiens baru. Jika TikTok dihentikan di AS, sebagian besar dari mereka yang bergantung pada pendapatan dari platform ini akan menghadapi kesulitan ekonomi yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa TikTok lebih dari sekadar platform hiburan, melainkan juga mata pencaharian bagi sebagian besar orang di seluruh dunia.

Mengapa Layanan TikTok di AS Akan Dihentikan?

Tuduhan terhadap TikTok terkait potensi risiko keamanan data pribadi pengguna di AS menjadi alasan utama mengapa layanan TikTok akan dihentikan di negara tersebut. Pemerintah AS, terutama selama masa pemerintahan Presiden Donald Trump, mengkhawatirkan bahwa data yang dikumpulkan oleh TikTok bisa saja jatuh ke tangan pemerintah China, mengingat ByteDance adalah perusahaan asal China. Meskipun TikTok membantah tuduhan tersebut dan telah berusaha untuk meyakinkan pihak berwenang AS dengan memindahkan server data pengguna AS ke wilayah yang lebih aman, kebijakan pemerintah tetap memaksa aplikasi ini untuk dihentikan.

Kebijakan ini datang sebagai bagian dari ketegangan geopolitik yang lebih luas antara AS dan China. Perang dagang antara kedua negara serta masalah keamanan nasional membuat AS semakin berhati-hati terhadap aplikasi-aplikasi digital yang berasal dari China. TikTok adalah salah satu contoh kasus di mana hubungan politik antara negara-negara besar mempengaruhi perkembangan industri teknologi. Meskipun upaya hukum telah dilakukan oleh TikTok untuk menggugat keputusan pemerintah AS, Mahkamah Agung AS menolak campur tangan dan mendukung penutupan layanan TikTok di negara tersebut.

Dampak Penutupan TikTok di AS: Kerugian yang Besar

Penutupan TikTok di AS akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi ekonomi digital dan para kreator konten. TikTok mengungkapkan bahwa mereka akan kehilangan sekitar 29% dari pendapatan global yang diperoleh melalui iklan, yang mayoritas berasal dari pasar AS. Selain itu, lebih dari 7.000 karyawan TikTok di AS kemungkinan besar akan kehilangan pekerjaan mereka. Kerugian ini akan dirasakan di seluruh dunia karena AS adalah salah satu pasar utama bagi TikTok, baik dalam hal pendapatan maupun pengguna aktif.

Bagi para kreator konten, penutupan TikTok berarti hilangnya sumber pendapatan utama mereka. Banyak dari mereka yang mengandalkan TikTok sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan dari endorsement, kolaborasi merek, dan iklan. Jika aplikasi ini benar-benar dihentikan di AS, banyak kreator yang harus mencari sumber penghasilan lain atau beradaptasi dengan platform alternatif yang mungkin tidak sepopuler TikTok. Hal ini juga dapat menurunkan kualitas dan variasi konten yang ada, karena banyak kreator yang beralih ke platform lain dengan audiens yang lebih terbatas.

Dampak bagi Pengguna di Negara Lain

Meskipun TikTok dihentikan di AS, pengguna di negara lain mungkin akan tetap dapat mengakses layanan ini. Namun, penutupan TikTok di pasar terbesar akan mempengaruhi kualitas pengalaman pengguna di negara lain, terutama dalam hal konten dan fitur. Mengingat bahwa AS adalah pasar penting bagi TikTok, penurunan pendapatan dari pasar tersebut dapat mempengaruhi fitur-fitur baru atau pembaruan yang dirilis di negara lain. Selain itu, perusahaan mungkin akan lebih fokus pada pasar-pasar yang lebih besar seperti Indonesia atau Brasil, yang juga memiliki jumlah pengguna aktif yang sangat besar.

Di sisi lain, pengguna TikTok di negara lain mungkin akan merasakan dampaknya dalam hal perubahan algoritma atau pembatasan konten tertentu yang lebih sulit diakses. Jika TikTok kehilangan sebagian besar pendapatannya dari AS, mereka mungkin harus mengurangi beberapa operasional di negara-negara lain untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan. Ini akan menciptakan ketidakpastian bagi pengguna di pasar-pasar lain yang mengandalkan platform ini sebagai saluran hiburan dan informasi.

Para pengguna TikTok di Indonesia seharusnya tidak terlalu resah terkait penutupan layanan TikTok di AS, karena kebijakan tersebut hanya berlaku untuk pasar Amerika dan tidak mempengaruhi Indonesia secara langsung. TikTok tetap dapat beroperasi di tanah air, mengingat Indonesia adalah salah satu pasar terbesar bagi aplikasi ini dengan jutaan pengguna aktif yang terus berkembang. Selain itu, Indonesia memiliki regulasi sendiri terkait data pribadi dan keamanan digital, yang berbeda dengan kebijakan di AS. Oleh karena itu, selama pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan kebijakan serupa, pengguna TikTok di Indonesia masih bisa menikmati layanan ini tanpa gangguan.

Namun, meskipun TikTok tetap beroperasi di Indonesia, para pengguna tetap perlu waspada terhadap perubahan kebijakan yang mungkin terjadi, baik di tingkat global maupun lokal. Perkembangan geopolitik dan regulasi digital yang ketat di negara lain bisa berdampak pada keputusan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia atau pihak TikTok itu sendiri. Oleh karena itu, meski tidak perlu resah secara berlebihan, pengguna TikTok di Indonesia tetap harus mengikuti perkembangan berita dan memahami dampak potensi perubahan kebijakan yang mungkin mempengaruhi penggunaan aplikasi ini di masa depan.

Alternatif untuk TikTok: Peralihan ke Platform Lain

Sebagai respons terhadap potensi penutupan TikTok di AS, banyak pengguna dan kreator konten mulai mencari alternatif yang bisa menawarkan pengalaman serupa. Salah satu platform yang muncul sebagai pilihan adalah Rednote (Xiaohongshu), aplikasi asal China yang memungkinkan penggunanya berbagi video serta konten berbasis gaya hidup. Rednote telah memperoleh popularitas di beberapa negara, dan menawarkan fitur yang mirip dengan TikTok, termasuk berbagi video pendek, ulasan produk, dan berbagi pengalaman. Namun, meskipun aplikasi ini menarik banyak pengguna, ada laporan bahwa Rednote melakukan sensor terhadap beberapa topik sensitif, terutama yang berkaitan dengan politik dan sejarah China. Sensor ini membatasi kebebasan berekspresi pengguna di negara-negara tertentu, sehingga mengurangi daya tariknya di pasar global yang lebih beragam.

Selain Rednote, Lemon8 juga menjadi alternatif lain yang sedang diperkenalkan oleh ByteDance, perusahaan yang sama yang mengembangkan TikTok. Lemon8 menawarkan fitur berbagi foto dan video dengan pendekatan yang mirip dengan TikTok, namun lebih berfokus pada gaya hidup dan konten visual. Meskipun aplikasi ini didukung oleh ekosistem yang sama dengan TikTok, Lemon8 masih berjuang untuk menarik pengguna dalam jumlah besar. Popularitasnya yang relatif rendah dibandingkan dengan TikTok menunjukkan bahwa meskipun ada alternatif, TikTok masih memiliki posisi yang sangat kuat di dunia maya, berkat pengaruh besar dan kemampuan platform ini dalam menghubungkan kreator konten dengan audiens secara global.

Tantangan terbesar bagi platform-platform alternatif ini adalah bagaimana mereka bisa menawarkan pengalaman yang sama menariknya dengan TikTok. Keberhasilan TikTok tidak hanya terletak pada fitur yang ditawarkan, tetapi juga pada komunitas yang telah terbentuk, berbagai tren yang berkembang pesat, dan kemudahan bagi para kreator konten untuk memperoleh perhatian dari audiens. Oleh karena itu, meskipun ada upaya untuk mengalihkan pengguna TikTok ke platform lain, tantangan terbesar bagi platform baru adalah mempertahankan daya tarik dan pengalaman pengguna yang sudah terbentuk di TikTok. Dengan kata lain, meskipun alternatif seperti Rednote dan Lemon8 hadir sebagai pilihan, TikTok tetap memiliki tempat yang sulit tergantikan di hati banyak pengguna di seluruh dunia.

Masa Depan TikTok di Pasar Global

Meskipun pasar AS merupakan salah satu yang terbesar dan paling menguntungkan bagi TikTok, aplikasi ini masih memiliki peluang besar di pasar-pasar lain, seperti Asia, Eropa, dan Amerika Latin. Di kawasan Asia, misalnya, TikTok telah meraih kesuksesan yang signifikan, dengan banyak pengguna yang aktif berbagi konten kreatif. Di Eropa, TikTok semakin populer di kalangan generasi muda, sementara di Amerika Latin, platform ini juga tumbuh pesat, dengan berbagai kampanye lokal yang mampu menarik perhatian pengguna. Untuk dapat bertahan di pasar global, TikTok perlu terus berinovasi, menyesuaikan fitur-fiturnya dengan kebutuhan lokal, serta mematuhi regulasi yang berlaku di masing-masing negara, yang sering kali berbeda-beda. Oleh karena itu, strategi yang fleksibel dan adaptif menjadi kunci bagi TikTok untuk tetap relevan di pasar internasional.

Salah satu faktor penting yang memungkinkan TikTok untuk tetap bertahan di pasar global adalah basis penggunanya yang sangat besar, lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Meskipun popularitasnya mungkin mengalami penurunan di beberapa pasar, seperti AS, platform ini masih memiliki potensi untuk terus berkembang di negara-negara lain. Basis pengguna yang kuat ini memberikan TikTok keunggulan dalam mengembangkan komunitas kreatif yang solid, menciptakan tren, dan melahirkan berbagai influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Namun, dengan demikian, TikTok juga harus bekerja lebih keras dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan pemerintah di berbagai negara, untuk memastikan tidak ada masalah yang menghambat operasional mereka. Kerja sama yang baik dengan regulator dan pihak berwenang di masing-masing negara akan sangat membantu TikTok untuk mengurangi potensi hambatan dalam kelangsungan bisnisnya.

Selain itu, tantangan besar yang dihadapi TikTok adalah perlindungan data pengguna. Dengan meningkatnya perhatian global terhadap privasi data, TikTok perlu memastikan bahwa data pengguna, terutama yang bersifat sensitif, dilindungi dengan standar yang tinggi. Kepercayaan pengguna dan regulator akan sangat bergantung pada sejauh mana TikTok bisa menjaga keamanan data dan menghindari kebocoran yang merugikan. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus memperkuat kebijakan privasi dan transparansi dalam pengelolaan data. Dengan melakukan langkah-langkah proaktif dalam menjaga keamanan data, TikTok dapat memperbaiki citranya di mata pengguna dan pemerintah, serta membuka lebih banyak peluang untuk berkembang di pasar internasional. Dengan begitu, meskipun menghadapi tantangan yang ada, TikTok masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan mempertahankan eksistensinya di pasar global.

Penulis adalah pengamat kebijakan publik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun