Solusi Berkelanjutan: Mungkinkah Pagar Laut Ramah Lingkungan?
Meski demikian, tidak semua pagar laut memiliki dampak buruk. Di Pantai Kenjeran Surabaya, misalnya, pagar laut terbukti efektif dalam mengurangi erosi yang semakin parah dan melindungi kawasan pemukiman dari ancaman abrasi. Begitu juga dengan di Pantai Losari, Makassar, di mana pagar laut melindungi infrastruktur vital seperti jalan dan fasilitas publik dari kerusakan akibat gelombang tinggi.
Namun, ada satu masalah besar yang sering kali terlupakan dalam pembangunan pagar laut, yaitu ketidakhadiran masyarakat dalam proses perencanaannya. Banyak masyarakat pesisir yang merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka. Padahal, mereka yang tinggal di pesisir seharusnya menjadi pihak utama yang diperhatikan dalam kebijakan ini.
Pembangunan pagar laut seharusnya tidak hanya dilihat sebagai alat fisik untuk melindungi pantai, tetapi juga sebagai simbol hubungan yang harus terjalin harmonis antara manusia dan alam. Pemerintah perlu merancang kebijakan yang lebih inklusif, yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi jangka pendek, tetapi juga kesejahteraan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Keberlanjutan ekosistem juga harus menjadi pertimbangan utama dalam pembangunan pagar laut. Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan bisa menjadi solusi yang lebih baik, sehingga pembangunan pagar laut tidak merusak habitat alami seperti terumbu karang dan mangrove. Dengan desain yang tepat, pagar laut bisa tetap berfungsi sebagai pelindung tanpa mengganggu kelangsungan hidup ekosistem pesisir.
Pendidikan mengenai pentingnya keseimbangan alam juga tak kalah penting. Pemerintah, bersama masyarakat pesisir, harus memahami dampak lingkungan dari kebijakan pembangunan yang diambil. Melalui program penyuluhan, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam agar kebijakan pembangunan berjalan dengan lebih bertanggung jawab.
Pada akhirnya, pagar laut adalah salah satu cara manusia untuk bertahan dari ancaman alam, namun tidak boleh mengorbankan ekosistem atau kesejahteraan sosial. Pembangunan pagar laut harus terus dievaluasi agar dampaknya bisa lebih bermanfaat bagi semua pihak. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat pesisir sangat dibutuhkan untuk menciptakan kebijakan yang lebih berkeadilan, yang tidak hanya fokus pada perlindungan fisik, tetapi juga keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Pagar laut bisa menjadi simbol perjuangan manusia dalam menjaga kelestarian alam, namun itu harus dilakukan dengan langkah bijaksana dan penuh tanggung jawab. Keberlanjutan hanya akan tercapai jika kita menemukan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam. Jika dirancang dengan hati-hati, pagar laut bisa menjadi pelindung yang efektif bagi pesisir dan sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sana.
Sebagai masyarakat, kita harus lebih cerdas dalam menilai setiap kebijakan pembangunan, termasuk pembangunan pagar laut. Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang memperhatikan keberagaman kepentingan, tanpa mengabaikan dampak jangka panjang bagi ekosistem dan masyarakat pesisir. Jika diterapkan dengan tepat, pagar laut dapat memberi manfaat bagi masyarakat, alam, dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Wallahu a’lam.
Penulis adalah pemerhati isu lingkungan dan masyarakat pesisir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H