Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiba-Tiba Terlintas Jalur Gaza

18 Januari 2025   07:20 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Menatap puing-puing reruntuhan pemukiman (Sumber:Freepik)

Tiba-Tiba Terlintas Jalur Gaza

Oleh Karnita

Save Gaza, Save Humanity! Free Gaza, Free Palestine! Stand with Gaza! Slogan-slogan ini terus menggema, mengingatkan dunia akan jeritan Gaza yang tak pernah henti, simbol perjuangan dan penderitaan yang tak kunjung reda. Di tengah blokade yang mengekang dan derita yang berkepanjangan, Gaza tetap berdiri teguh, menjadi cermin dari semangat hidup yang tak pernah padam. Gaza bukan hanya sebuah tempat, tetapi sebuah perjuangan untuk kebebasan, keadilan, dan harapan.

Memiliki harapan merupakan setengah pertempuran. Tanpa adanya harapan tidak ada pertempuran yang bisa dimenangkan dan tempat yang dituju. Tanpa adanya harapan, kamu akan berada di tempat yang sama selamanya – kata-kata bijak dari Avina Celeste menggambarkan dengan tepat semangat yang tak pernah surut di Gaza. Di balik segala kesulitan, harapan tetap menjadi bahan bakar untuk terus berjuang. Setiap detik di Gaza adalah pertempuran, dan setiap langkah adalah perjuangan menuju kebebasan yang sangat dinanti.

Gaza adalah tempat di mana tanah yang subur dan pesisir yang indah bertemu dengan kesulitan yang tak terhingga. Dulu, Gaza dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan. Namun, seiring berjalannya waktu, Gaza berubah menjadi ruang yang dipenuhi tembok dan blokade, di mana setiap detik kehidupan adalah perjuangan untuk bertahan. Seperti yang diajarkan oleh sejarahnya, Gaza adalah simbol ketahanan. Rakyat Gaza tidak hanya bertahan dari kekerasan dan blokade, tetapi juga dari ketidakadilan yang menghantui mereka selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan oleh Erdogan, “Anda tidak perlu menjadi muslim untuk membela Palestina, cukup menjadi manusia.” Slogan ini menggambarkan bahwa perjuangan Gaza adalah perjuangan kemanusiaan, yang melampaui batas agama dan ideologi. Gaza bukan hanya masalah Palestina, tetapi masalah kemanusiaan yang melibatkan seluruh dunia. Keberanian rakyat Gaza menunjukkan bahwa perlawanan mereka bukan hanya tentang tanah, tetapi tentang hak untuk hidup dengan martabat, untuk mendapatkan kebebasan, dan untuk menikmati kedamaian yang telah lama mereka impikan.

Gaza mengingatkan dunia bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada seberapa besar kekuasaan atau senjata yang dimiliki, tetapi pada seberapa besar tekad untuk bertahan. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha kuat lagi maha perkasa (Al Quran Surat Al Hajj Ayat 40). Di Gaza, kita melihat keteguhan hati yang luar biasa, sebuah keteguhan yang tidak bergantung pada dunia luar, tetapi pada keyakinan bahwa mereka berhak atas kebebasan dan keadilan. Dengan setiap langkah mereka, Gaza menunjukkan bahwa meskipun dunia terkadang terlena, semangat mereka tetap abadi.

Namun, bagaimana mungkin sebuah tempat yang dilanda konflik bertahun-tahun bisa memberikan kontribusi bagi perdamaian? Gaza, dengan segala kesulitan yang ada, justru memiliki potensi untuk menjadi jembatan perdamaian. Dengan keanekaragaman budaya dan identitasnya yang kaya, Gaza bisa menjadi simbol rekonsiliasi jika akses terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesehatan diperbaiki. Dunia internasional harus memberikan perhatian yang lebih besar untuk pembangunan di Gaza, bukan hanya mengirimkan bantuan, tetapi juga memberikan ruang bagi dialog yang konstruktif.

Gambar: Anak-anak Gaza (Sumber: Freefik)
Gambar: Anak-anak Gaza (Sumber: Freefik)

Gaza bukan sekadar tempat yang penuh dengan penderitaan, tetapi juga tempat di mana kasih sayang dan solidaritas menjadi kekuatan yang luar biasa. Warga Gaza, meskipun hidup dalam keterbatasan, tetap saling membantu, berbagi, dan mendukung. Mereka memupuk semangat gotong royong yang seharusnya menjadi teladan bagi dunia. Dari Gaza, kita belajar tentang keteguhan hati dan pentingnya saling menguatkan, bahkan di tengah derita.

Gaza adalah cermin bagi dunia, mengajarkan kita bahwa kekuatan manusia terletak pada kemampuannya untuk bertahan, bahkan dalam kondisi yang paling keras sekalipun. Di tengah blokade, tembok, dan ancaman yang terus menghantui, semangat rakyat Gaza tak pernah luntur. Memiliki harapan merupakan setengah pertempuran – dan Gaza tetap mempertahankan harapannya, meski dihadapkan pada kenyataan yang tak terbayangkan oleh banyak orang.

Namun, harapan bagi Gaza bukan hanya datang dari dalam, tetapi juga dari luar. Negara-negara di dunia, terutama yang memiliki pengaruh besar, harus menuntut dan mendesak agar blokade di Gaza dihentikan, agar akses ke sumber daya yang vital bisa dipulihkan. Hanya dengan cara ini Gaza bisa memiliki peluang untuk bangkit, meraih masa depan yang lebih baik, dan memberi sumbangsih pada perdamaian yang sesungguhnya.

Di tengah dunia yang sering terbelah oleh politik dan ideologi, Gaza tetap mempertahankan posisinya sebagai tempat yang penuh dengan keinginan akan kedamaian. Di sinilah, dalam setiap butir pasir pantai dan setiap gemericik air sungai, ada cerita tentang rakyat yang tak pernah berhenti berharap. Gaza mengajarkan kita bahwa meski dunia sering kali melupakan, semangat hidup tak pernah bisa padam.

Jalur Gaza adalah pelajaran tentang ketabahan dan keberanian. Di tengah kekerasan, ada kekuatan yang tidak tampak, yang terus menumbuhkan harapan. Mungkin, suatu hari nanti, Gaza akan menjadi tempat yang tidak hanya dikenal dengan penderitaannya, tetapi dengan kemampuannya untuk mengubah penderitaan menjadi perdamaian. Seperti bunga yang tumbuh di celah batu, Gaza akan terus berbunga meskipun hidup dalam keterbatasan.

Hidup di Gaza adalah hidup yang penuh dengan kenyataan pahit dan impian yang tak kunjung sirna. Namun, di balik setiap impian yang tertunda, ada keyakinan bahwa suatu saat, perdamaian akan datang, membawa udara segar yang akan menghapuskan derita. Gaza, dengan segala luka dan perjuangannya, akan terus menjadi lambang harapan untuk dunia yang lebih damai. Sebab, meskipun dunia sering kali lupa, Gaza tak akan pernah menyerah.

Dari Gaza, dunia seharusnya belajar bahwa meskipun terperangkap dalam kepungan, semangat hidup tidak pernah bisa dipadamkan. Rakyat Gaza mengajarkan kita tentang daya juang yang luar biasa. Di tengah reruntuhan dan kegelapan, mereka terus berusaha, terus berjuang untuk apa yang paling mendasar: hidup yang layak. Mereka mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan hanya terletak pada senjata atau kekuasaan, tetapi pada tekad untuk bertahan, untuk melawan ketidakadilan, dan untuk tetap mencintai kehidupan meski dalam kondisi yang tak terbayangkan oleh banyak orang. Dari setiap senyum yang tersembunyi di balik penderitaan, ada keberanian yang tidak ternilai. Gaza mengingatkan kita bahwa kekuatan manusia terletak pada kemampuannya untuk bangkit, meski dunia seolah melupakannya.

Pesan universal yang terkandung dalam perlawanan Gaza adalah bahwa setiap kehidupan, tidak peduli seberapa kecil atau terpinggirkan, memiliki nilai yang tak ternilai. Dunia harus menyadari bahwa perdamaian sejati hanya bisa terwujud ketika setiap individu, setiap komunitas, mendapatkan haknya untuk hidup dengan martabat. Gaza adalah tempat di mana impian sering kali terkubur, namun di sinilah pula kita melihat bagaimana impian-impian itu bertahan—dengan harapan yang tak pernah padam. Rakyat Gaza mengajarkan kita untuk tidak menyerah, untuk tetap berharap, dan untuk percaya bahwa kedamaian bukanlah utopia, tetapi sebuah tujuan yang layak diperjuangkan, meskipun harga yang harus dibayar begitu tinggi. Dari Gaza, kita belajar bahwa perjuangan untuk perdamaian adalah perjuangan untuk kemanusiaan itu sendiri.Wallahu a’lam.

Penulis adalah seorang pengamat isu-isu kemanusiaan yang peduli terhadap kondisi sosial dan politik di kawasan Timur Tengah, khususnya Gaza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun