Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Selamat Ber-RAT, Berpijarlah Koperasi Indonesia!"

17 Januari 2025   15:21 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat Ber-RAT, Berpijarlah Koperasi Indonesia!"

Oleh Karnita 

"Dasar kekeluargaan itulah dasar hubungan istimewa pada koperasi. Di sini tidak ada majikan dan buruh, melainkan usaha bersama di antara mereka yang sama kepentingan dan tujuannya." (Bung Hatta)

Tahun buku 2024 sudah berlalu, dan kini saatnya koperasi-koperasi di Indonesia mempersiapkan diri untuk melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Bulan Januari hingga Maret menjadi waktu yang paling pas untuk melaksanakan RAT. Kenapa? Karena ini adalah salah satu indikator apakah koperasi kita sehat atau tidak. Sebuah koperasi yang sehat tentu bisa menyelenggarakan RAT tepat waktu, lho! Namun, masih banyak koperasi yang terhambat dan tidak bisa melaksanakan RAT tepat waktu karena berbagai alasan. Padahal, momen RAT ini sangat dinantikan oleh anggota, karena mereka akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU)---sebuah bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.

Apa sih tujuan dari RAT itu? Tidak hanya untuk memberikan laporan tahunan, tapi RAT juga menjadi ajang untuk mengevaluasi kinerja koperasi. Ini adalah waktu bagi anggota untuk memberikan masukan, bertanya, atau mungkin mengajukan kritik untuk perbaikan koperasi ke depan. Selain itu, RAT juga berfungsi sebagai sarana demokrasi, di mana setiap anggota memiliki suara yang sama dalam menentukan arah kebijakan koperasi. Dan yang paling ditunggu-tunggu, tentu saja SHU yang akan dibagikan kepada anggota berdasarkan keuntungan koperasi yang tercatat selama setahun.

Koperasi, Teman Sejati Para Pegawai dan Guru, Apa Keuntungannya?

Koperasi memang masih menjadi tempat andalan banyak orang, terutama bagi para pegawai dan guru---baik ASN maupun non-ASN. Kenapa? Karena koperasi bisa memberikan layanan yang sangat bermanfaat. Mulai dari meminjam uang dengan bunga rendah hingga membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau. Banyak anggota koperasi merasa lebih ringan beban hidupnya karena bisa memanfaatkan berbagai layanan yang ada. Misalnya, koperasi memberikan pinjaman dengan bunga lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan lainnya, dan itu sangat membantu bagi anggota yang butuh dana cepat.

Tentu banyak yang bertanya-tanya, apa sih keuntungan berbelanja atau berpinjam di koperasi? Salah satunya adalah suku bunga yang lebih bersahabat! Bayangkan, pinjam uang di koperasi tanpa perlu khawatir suku bunga yang bikin pusing. Selain itu, koperasi juga seringkali menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau daripada di pasar atau toko-toko besar. Jadi, koperasi bukan hanya solusi keuangan, tapi juga tempat belanja yang menguntungkan!

Koperasi Indonesia, Kenapa Belum Jadi Soko Guru Perekonomian?

Namun, meskipun koperasi memiliki banyak keunggulan, koperasi Indonesia belum sepenuhnya menjadi pilar utama perekonomian negara. Kenapa? Banyak faktor yang menjadi penghambat, salah satunya adalah pengelolaan yang belum maksimal. Banyak koperasi yang pengelolaannya kurang transparan dan profesional. Ini bisa menjadi masalah besar yang membuat anggota jadi kurang percaya, dan akhirnya koperasi pun tidak berkembang seperti yang diharapkan.

Agar koperasi bisa lebih berkembang, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan. Pertama, kita butuh pendidikan koperasi yang rutin dan berjenjang. Apa maksudnya? Pendidikan ini penting supaya anggota bisa memahami lebih dalam soal pengelolaan koperasi, keuntungan menjadi anggota, serta cara-cara untuk memanfaatkan koperasi secara maksimal. Selain itu, pengelolaan koperasi juga harus transparan. Anggota harus tahu bagaimana dana yang mereka setorkan dikelola. Jadi, tidak ada lagi yang merasa kebingungan atau ragu-ragu dalam mengikuti kegiatan koperasi.

Pentingnya Disiplin dalam Meminjam dan Membayar

Ada hal penting lain yang perlu diingat: kedisiplinan anggota dalam meminjam dan membayar. Ini sering menjadi masalah besar di koperasi. Banyak koperasi yang kesulitan mengelola keuangan karena ada anggota yang tidak disiplin membayar pinjaman. Nah, untuk menghindari masalah ini, koperasi perlu menegakkan aturan dengan tegas. Anggota yang pinjam harus tahu kapan waktunya membayar, dan koperasi harus bisa mengatur semuanya dengan baik. Kalau ini bisa diterapkan, koperasi akan berjalan lancar!

Pengelolaan Koperasi yang Transparan Itu Penting, Lho!

Pengelolaan koperasi yang transparan menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan anggota. Dengan transparansi, anggota koperasi bisa merasa lebih yakin dengan bagaimana dana mereka dikelola. Laporan keuangan yang jelas dan terbuka adalah cara yang efektif agar anggota merasa dilibatkan dalam pengelolaan koperasi. Dengan transparansi, koperasi tidak hanya menjadi lembaga yang sehat secara finansial, tetapi juga mengedepankan prinsip keterbukaan yang sangat penting dalam koperasi.

Koperasi Bisa Lebih Produktif, Bagaimana Caranya?

Koperasi juga perlu memberdayakan anggotanya agar lebih produktif. Salah satunya adalah dengan memberikan akses modal usaha bagi anggota yang ingin mengembangkan bisnis mereka. Bayangkan jika koperasi bisa membantu anggotanya untuk memulai usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Tentu saja ini akan berdampak positif bagi perekonomian anggota dan koperasi itu sendiri.

Apa Peran Digitalisasi dalam Kemajuan Koperasi?

Di era serba digital ini, koperasi juga tidak boleh ketinggalan. Sudah saatnya koperasi bertransformasi secara digital agar semakin mudah diakses oleh anggota. Misalnya, dengan membuat aplikasi yang memudahkan anggota untuk mengakses layanan koperasi, melakukan pembayaran, atau membeli produk koperasi. Dengan digitalisasi, koperasi bisa lebih efisien dan mengurangi biaya operasional. Tidak hanya itu, koperasi juga bisa memperluas jangkauan dan memberikan layanan yang lebih cepat dan praktis kepada anggota.

Kondisi Koperasi di Indonesia: Apakah Sudah Optimal?

Kementerian Koperasi dan UKM melaporkan bahwa jumlah koperasi aktif di Indonesia pada 2023 hanya sekitar 130.119 unit, turun jauh dari 209.448 unit pada 2014. Penurunan ini terjadi setelah pemerintah melakukan pembubaran terhadap koperasi yang tidak berbadan hukum dan tidak aktif. Namun, angka ini tidak boleh membuat kita pesimis, karena koperasi yang masih ada memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang, terutama dengan kualitas pengelolaan yang lebih baik.

Fokus pada Koperasi Sektor Riil, Apakah Ini Jalan yang Tepat?

Pemerintah juga telah berfokus pada pembenahan koperasi sektor riil, seperti koperasi pertanian dan koperasi industri kecil. Kenapa sektor riil? Karena sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Misalnya, koperasi petani kopi seperti Koperasi Petani Kopi Amungme di Papua bisa memberikan dampak positif bagi petani lokal. Dengan pengelolaan yang baik, koperasi sektor riil bisa menjadi mesin penggerak perekonomian daerah.

Bagaimana Menangani Koperasi yang Bermasalah?

Pemerintah telah membentuk satgas untuk menangani koperasi bermasalah. Satgas ini bertugas membubarkan koperasi-koperasi yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau terjerat masalah hukum. Ini penting untuk memastikan bahwa koperasi yang ada tetap sehat dan tidak merugikan anggotanya. Pembubaran koperasi bermasalah adalah langkah yang tepat untuk memastikan hanya koperasi yang benar-benar berkualitas yang dapat bertahan.

Koperasi dan Pengadaan Barang dan Jasa, Masih Ada Kendala?

Meski pemerintah mendukung koperasi untuk ikut dalam pengadaan barang dan jasa, kenyataannya koperasi masih dianggap sebelah mata dalam lelang pengadaan. Padahal koperasi memiliki potensi besar dalam menyediakan produk lokal yang berkualitas. Pemerintah perlu memberikan ruang lebih besar bagi koperasi untuk berkembang dalam hal pengadaan barang dan jasa, agar koperasi bisa ikut bersaing secara sehat di pasar.

Kesimpulannya, Koperasi Bisa Lebih Baik, Apa Yang Bisa Kita Lakukan?

"Koperasi juga bisa mendidik toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama. Dengan demikian, koperasi bisa mendidik dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa." (Bung Hatta)

Dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang diusung oleh koperasi, kita dapat membangun koperasi Indonesia yang lebih produktif, transparan, dan berdaya saing. Melalui pendidikan yang lebih baik, pengelolaan yang transparan, serta pemberdayaan anggota, koperasi Indonesia bisa menjadi pilar utama perekonomian bangsa. Mari bersama-sama ber-RAT dan berpijarlah koperasi Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah! Wallahu a'lam.

Penulis adalah Pengurus  Koperasi SMAN 13 Bandung 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun