Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revitalisasi Pendidikan dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi

12 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 12 Januari 2025   15:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Revitalisasi Pendidikan dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi

Oleh Karnita

Tahun ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar di sektor pangan dan energi, yang semakin memperlihatkan ketergantungan negara terhadap impor. Harga sembako yang terus melonjak, ancaman krisis energi global, dan kesenjangan sosial yang kian besar menambah beban rakyat. Agar dapat mewujudkan kemajuan yang merata dan berkelanjutan, Indonesia harus memulai langkah konkret di tahun 2025 dengan fokus pada revitalisasi sektor pendidikan yang terintegrasi dengan reforma pertanian, pangan, dan energi.

Komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dalam lima tahun ke depan membawa harapan baru bagi rakyat Indonesia. Ketergantungan pada impor pangan harus segera dihentikan dengan mengoptimalkan potensi sektor pertanian lokal. Namun, untuk mewujudkan kemandirian pangan, pendidikan sektor pertanian harus direvitalisasi. Menyiapkan petani muda dengan pengetahuan yang lebih baik tentang teknologi pertanian modern dan pengelolaan pertanian berkelanjutan akan menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan masa depan yang lebih mandiri.

Revitalisasi pendidikan dalam sektor pertanian juga mencakup perubahan dalam kurikulum pendidikan di tingkat SMA/SMK dan perguruan tinggi. Fokus pendidikan harus beralih pada kewirausahaan pertanian, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta pengelolaan pertanian yang berkelanjutan. Melalui pendidikan yang relevan dan berkualitas, petani muda dapat mengadopsi praktik pertanian yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada cara-cara tradisional yang kurang produktif.

Selain itu, sektor energi yang bergantung pada impor harus segera dibenahi. Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang melimpah, seperti geotermal, batu bara, dan energi terbarukan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam waktu singkat. Untuk itu, sektor pendidikan juga harus berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang ahli dalam teknologi energi terbarukan, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi lokal untuk menggantikan impor.

Penting juga untuk memperkuat kebijakan distribusi pangan agar dapat mengendalikan harga sembako dengan efisien. Dalam hal ini, pendidikan dalam bidang logistik dan teknologi digital harus diperkenalkan lebih luas untuk mendukung sistem distribusi yang lebih transparan dan tepat sasaran. Pemerintah juga perlu memastikan bantuan sosial dan subsidi dapat menjangkau rakyat kecil yang membutuhkan, agar kesenjangan sosial dapat dikurangi.

Sektor birokrasi yang efisien dan bebas dari korupsi menjadi fondasi penting bagi keberhasilan program-program ini. Reformasi birokrasi yang bersih dan responsif terhadap kebutuhan rakyat menjadi kunci agar pembangunan berjalan sesuai dengan harapan.

Penerapan teknologi ramah lingkungan dan sistem pertanian organik yang berkelanjutan juga sangat penting agar sektor pertanian dapat bertumbuh tanpa merusak alam. Revitalisasi pendidikan harus mencakup pelatihan tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk memastikan masa depan yang lebih hijau dan produktif.

Revitalisasi pendidikan yang terintegrasi dengan sektor pangan dan energi menjadi kunci untuk mencapai kemandirian yang diidam-idamkan. Dengan bekerja keras dan berkomitmen untuk memajukan pendidikan, Indonesia akan dapat menghadapi tantangan global dan meraih kemajuan yang berkelanjutan. Tahun 2025 harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk mewujudkan visinya sebagai negara yang mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.

Pemerintah dan masyarakat harus bersatu dalam memajukan sektor pendidikan yang mendukung pencapaian kemandirian pangan dan energi. Seperti adagium Latin yang mengatakan, "Fiat iustitia ruat caelum," biarlah keadilan ditegakkan meskipun langit runtuh, langkah-langkah strategis ini harus dijalankan untuk kesejahteraan rakyat.Wallahu a'lam.

Penulis adalah guru di SMA Negeri 13 Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun