Ketidakmerataan distribusi anggaran ini juga mengarah pada penciptaan ketimpangan dalam kualitas pengajaran. Guru-guru di daerah yang memiliki anggaran terbatas seringkali harus berjuang lebih keras untuk menyediakan bahan ajar dan fasilitas yang layak bagi siswa. Sementara itu, guru-guru di kota besar sering kali memiliki akses yang lebih mudah terhadap pelatihan dan pengembangan diri. Akibatnya, kualitas pengajaran di daerah-daerah terpencil pun sering kali lebih rendah. Apakah ini yang kita sebut pendidikan yang adil dan merata? Tentunya tidak.
Â
Oleh karena itu, solusi yang pertama kali harus diperhatikan adalah pemerataan anggaran pendidikan. Pemerintah harus lebih bijak dalam menentukan prioritas dan memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali. Pendidikan tidak bisa hanya dilihat sebagai biaya, tetapi sebagai investasi masa depan yang harus dibagi secara adil.
Â
Selain itu, penting untuk melakukan transparansi anggaran di sektor pendidikan. Anggaran yang besar tidak akan berarti apa-apa jika penggunaannya tidak jelas dan tidak sampai ke sasaran yang tepat. Keterbukaan dalam pengelolaan anggaran dapat menghindarkan praktik-praktik korupsi yang merugikan pendidikan itu sendiri. Pemerintah perlu mengedepankan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran agar tujuan mulia pendidikan bisa tercapai dengan optimal.
Â
Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu memperhatikan kualitas penggunaan anggaran di setiap daerah. Anggaran yang terbatas bukanlah alasan untuk tidak menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Sebaliknya, anggaran yang terbatas harus dioptimalkan untuk menciptakan inovasi di dunia pendidikan. Dengan menggunakan teknologi, misalnya, sekolah-sekolah yang kekurangan fasilitas dapat memperkaya pengalaman belajar siswa tanpa perlu mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Â
Lebih jauh lagi, salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah menciptakan sistem yang adil dalam pengalokasian anggaran berdasarkan kebutuhan riil masing-masing daerah. Pemerintah harus memahami bahwa tidak semua daerah membutuhkan anggaran yang sama besar. Daerah yang sudah maju tentu tidak perlu mendapatkan anggaran sebesar daerah yang masih tertinggal. Oleh karena itu, sistem pengalokasian anggaran pendidikan harus berbasis pada analisis kebutuhan yang matang, bukan hanya berdasarkan proporsi yang seragam.
Â
Rekomendasi lainnya adalah meningkatkan kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat dalam memetakan kebutuhan anggaran pendidikan. Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar sampai ke daerah yang membutuhkan.