Mohon tunggu...
Karmilyati
Karmilyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Aku biasa dipanggil Mila yang hobinya baca novel dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adakan Tasyakuran dan Ramah Tamah, Perpisahan Tidak Melulu Harus Ditangisi

13 Agustus 2022   14:31 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 25 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK) UIN Walisongo Semarang mengadakan Tasyakuran dan Ramah Tamah sebagai penutup dari masa pengabdian bersama masyarakat Kopeng, khususnya di Dusun Kopeng Kerajan pada Rabu (10/8/2022).

Tasyakuran dan ramah tamah tersebut diagendakan sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada masyarakat Kopeng yang telah menerima Kelompok KKN 25 selama 45 hari berada di Desa Kopeng. Acara tersebut pun sebagai penutup lomba yang pada Selasa (9/8) diadakan.

Selain Tasyakuran dan ramah tamah bersama warga, serangkaian acara tersebut pun sebagai ajang pembagian hadiah bagi sang juara dari kelima lomba yang telah diadakan sebagai penutup pengabdian dan untuk menyambut hari kemerdekaan yang ke 77 tahun.

Dari kelima jenis Lomba yakni joget balon, sepak bola, mewarnai, mengaji dan adzan dipilih 3 juara terbaik dan mendapatkan piagam, piala, uang tunai dan beberapa perabotan rumah tangga.

Salah satu anggota kelompok KKN 25, Karmilyati mengatakan bahwa tasyakuran dan ramah tamah dibuat tidak formal agar perpisahan dari kelompok 25 KKN-MMK terkesan gembira dan berkesan dengan tujuan agar tercipta komunikasi dengan warga tidak kaku dan tidak formal.

"Biasanya kan perpisahan itu identik dengan rasa haru dan tangis. Tapi untuk perpisahan dari kelompok 25 KKN-MMK di desain agar gembira sehingga lebih berkesan di hati warga setempat," jelas Karmilyati.

Salah satu masyarakat Dusun Kopeng Kerajan, Ibu Isma mengucapakan rasa terimakasih dan rasa terharunya atas ketulusan dari pengabdian selama 45 hari dari kelompok KKN UIN Walisongo.

"Saya gk bisa membalas semua kebaikan dan pengabdian dari mas dan mbak KKN, dan saya hanya bisa berterima kasih dan berdoa semoga mbak dan mas menjadi orang-orang yang sukses di kemudian hari," ungkap Isma.

Koordinator kelompok 25, Rizki Nugraha Mufti berharap bahwa kegiatan-kegiatan dan serangkaian perpisahan dari lomba hingga tasyakuran dan ramah tamah bersama warga bisa bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai jembatan tidak terputusnya jalinan komunikasi dan silaturahim meskipun sudah selesai mengabdi di Dusun Kopeng Kerajan.

"Semoga suatu saat, jika kami kembali kesini lagi masyarakat khususnya di Dusun Kopeng Kerajan ini masih mengingat anggota kelompok 25 KKN-MMK UIN Walisongo. Harapannya komunikasi masih bisa terjalin dengan baik seperti saat mengabdi sekarang ini," harap Rizki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun