Setiap Perusahaan pastinya dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja supaya menjaga keberlangsungan hidupnya, agar dapat terpenuhi tentunya membutuhkan dana yang besar. Menurut Hendy M Fakhruddin. Pasar modal merupakan saran bagi perusahaan untuk membantu memenuhi kebutuhan pendanaan. Perusahaan dapat menjual saham atau obligasi untuk mendapatkan dana agar dapat membiayai berbagai tujuan seperti perluasan usaha, peningkatan modal kerja dan lain-lain. Selain itu, pasar modal memfasilitasi kebutuhan Masyarakat untuk berinvestasi pada beragam instrument finansial seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah pada dasrnya merupakan alat yang digunakan untuk mengukur Kesehatan perusahaan, menggambarkan efektifitas penggunaan aset oleh perusahaan dan melihat peningkatan pendapatan. Menurut Wiratna (2017:71) Mengatakan bahwa kinerja keuangan merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah di tetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan penilaian/pengukuran secara priodik.
Manfaat Kinerja Keuangan
Menurut Sujawerni (2017:73) mengatakan bahwa manfaat kinerja keuangan, yaitu
- Untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam sutau periode tertentu.
- Untuk menilai pencapaian departemen dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan secara keseluruhan.
- Sebagai dasar penentu strategi perusahaan untuk masa yang akan dating.
- Untuk memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
- Sebagai dasar penentu kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan
Setiap perusahaan harus mengukur kinerja keuangan perusahaannya. Adapun tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan salah satunya untuk melihat perkembangan kinerja keuangan perusahaan faktor yang menyebabkan kinerja keuangan perusahaan meningkat atau menurun. Menurut Srimindarti (2006:34) yakni menyatakan bahwa penilaian kinerja keuangan yaitu penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik. Menurut Hery (2016:13) kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dari mengandalkan sumber daya yang dimilikinya.
Standar Industri Rasio Keuangan
Rasio aktivitas
1. Working capital turnover
Menurut Sutrisno (2012), merupakan “salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja selama periode tertentu”.
2. Total assets turnover
Menurut Sutrisno (2012), merupakan rasio yang digunakan untuk “mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva”.
Rasio profitabilitas
1. Net profit margin
Menurut Sutrisno (2012), merupakan “kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sesudah pajak dibandingkan dengan penjualan yang dicapai”.
2. Return on investment
Menurut Sutrisno (2012), digunakan untuk mengukur “kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aset yang dimiliki perusahaan”.
Pengertian Rasio Keuangan
Dalam menghindari masalah yang timbul dalam membandingkan perusahaan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan cara menghitung dan membandingkan rasio-rasio keuangan. Dimana rasio-rasio tersebut merupakan cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan yang ada di antara berbagai bagian informasi keuangan.
Jenis – jenis Rasio Keuangan
1) Rasio Likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
2) Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik hubungan dengan penjualan asset maupun laba rugi modal sendiri.
3) Rasio Aktivitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana efesiensi perusahaan sehubung dengan pengelolaan asset perusahaan untuk memperoleh penjualan.
4) Rasio Solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya.
Teori variabel Indevenden
- Rasio Aktivitas
Menurut Fahmi (2020) rasio aktivitas menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya agar dapat menunjang aktivitas operasi atau perusahaan. Menurut Kasmir (2019: 172), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dengan demikian hasil pengukuran rasio aktivitas menunjukkan apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau justru sebaliknya. Selain itu, hasil pengukuran rasio aktivitas menunjukkan kondisi perusahaan mampu atau tidak mencapai target yang telah ditentukan.
Salah satu jenis rasio keuangan yang juga digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah rasio aktivitas. Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan secara efektif. Untuk mengkur aktivitas perusahaan maka digunakan empat rasio berikut ini Menurut Ratih Kusumastuti.
- Total Asset Turn Over (TATO)
- Receivable Turn Over (RTO)
- Average Collection Periode (ACP)
- Inventory Turnover (ITO)
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan perbandingan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan dalam mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, asset, dan ekuitas atas dasar pengukuran tertentu. Rasio profitabilitas ini diperlukan untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan . Menurut Kasmir (2016:196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kempuan Perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran Tingkat efektivitas manajemen suatu Perusahaan.
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit. Rasio ini digunakan untuk menunjukan bagaimana gambaran Tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Selain itu, rasio ini juga digunakan sebagai ukuran bagi para investor untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan berinvestasi.
Secara umum ada empat jenis rasio utama yang digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan diuraikan berikut ini Menurut Ratih Kusumastusi.
- Gross Profit Margin (GPM)
- Net Profit Margin (NPM)
- Return on Assets (ROA)
- Return on Equity (ROE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H