Jika perubahan kurikulum tidak dibarengi dengan perbaikan sarana prasarana, akses sumber belajar yang mudah dan berkualitas, dan peningkatan kompetensi serta perubahan mindset guru, maka upaya peningkatan mutu pendidikan hanya sia-sia belaka. Sebagaimana dijelaskan Lie (2012) bahwa keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum, termasuk pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan persiapan pendidik dan tenaga kependidikan.
Jadi kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik yang diharapkan akan mampu mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik dalam diri siswa. Dalam hal ini, sekolah dianggap sebagai bagian dari masyarakat dan diyakini akan mampu memfasilitasi pengalaman belajar terencana yang berkesan bagi siswa, sehingga siswa kelak akan mampu menerapkan apa yang dipelajari dimasyarakat dan memanfaatkan pengetahuan tersebut sebagai bekal di kehidupan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H