Mohon tunggu...
Karmel Simatupang
Karmel Simatupang Mohon Tunggu... Ilmuwan - The Batakland

Pecinta Keutuhan Ciptaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memilih Calon Gubsu Peduli Danau Toba

14 Januari 2018   09:18 Diperbarui: 14 Januari 2018   09:31 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Depan Danau Toba

Danau Toba adalah cadangan air tawar terbesar, setidaknya di Asia Tenggara. Kurun waktu 5-15 tahun mendatang air tawar adalah rebutan internasional karena semakin langka nya. 

Demikian pun pariwisata. Malaysia 10 tahun terakhir, menjadi tujuan utama pariwisata di Asia Tenggara. Indonesia hanya nomor 4, tertinggal dibanding Thailand dan Singapura. Setahun saja Malasya dikunjungi 24 juta wisatawan, sementara Indonesia hanya 7 juta orang, itupun kesulitan.

Posisi strategis Sumut dengan kekayaan alam dan sumber daya manusianya, sebenarnya sangat berpotensi setidaknya menyamai Malasya. Sebutlah potensi Danau Toba. Unik dan melegenda, hanya saja salah kelola. Belum lagi eksisting budaya serta kearifan lokalnya yang beragam. Sumut butuh pemimpin ahli manajemen yang berkeadilan, berkomitmen dan bergairah.

Hancurnya Negara bangsa (Kenichi Ohmae:2002) dalam era otonomi dan zaman modern kontemporer memungkinkan bangkitnya ekonomi kawasan ataupun regional tak terbatas.  Dan posisi Gubernur disini sangat menentukan. Sumut yang kaya raya, sudah saatnya ekuivalen dengan kehidupan riil warganya.

Akhirnya, mengutip semboyan Bangsa Belanda yang popular hingga saat ini, setiap kali membicarakan tentang Indonesia, berbunyi; "Ga niet sterven voor dat je het Toba meer heb gezien," (Jangan mati sebelum injak Danau Toba walau sekali sajapun). Pilgubsu 2013-2018, menjadi ajang pertarungan masa depan Danau Toba internasional, orang-orang merindukannya, kiranya sang arsitek Danau Toba, menduduki kursi Sumut I. Semoga. *** 

Penulis Bergiat di Perhimpunan Jendela Toba (Toba Window), Sumut.

*Terbit di Harian Analisa, 30 November, 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun