Jika BPODT mengelola pariwisata buatan manusia (man-made), BPGKT mengelola kawasan buatan alam (nature-made). BPODT mengelola KKT dalam dua skema, yakni kawasan otoritatif (600 Ha di Kawasan Sibisa, Kabupaten Tobasa dan 453 Ha di Kawasan Taman Bunga Sipinsur, Kabupaten Humbahas) serta kawasan koordinatif di wilayah 5 Kabupaten KKT lainnya. BPGKT meÂngelola KKT secara integratif di 7 Kabupaten utamanya di lokasi situs-situs geologi, budaya dan hayati Toba.
Saat ini terdapat 15 Geosite utama GKT yang tersebar di 4 Geoarea, yakni Geoarea Haranggaol, Porsea, Sibandang dan Samosir. Pemilihan 15 geosite prioriÂtas dari sekitar 45 geosite GKT, dimaksudkan untuk mempermudah pembenahan GKT untuk jangka pendek ini. BPGKT kemudian telah bekerjasama dengan 7 Kabupaten KKT serta instansi Pemprovsu terkait membuat rencana aksi di 15 geosite di atas berikut dengan anggarannya, dalam rangka pemenuhan rekomendasi Unesco tersebut.
Sebagai bentuk komitmen semua stakeholder untuk meÂmaÂjukan GKT: BPODT, BPGKT, Pemerintah Pusat, Pemprovsu dan Pemkab GKT, harus meningkatkan sinergitasnya agar mempercepat pembangunan infrastruktur geopark di semua geosite GKT, sehingga layak dikunjungi. Kemudian, pemÂberÂdaÂyaan masyarakat lokal dengan pembentukan komunitas-koÂmunitas pengelola di setiap geosite untuk melaksanakan akÂtivitas ekonomi berbasis geopark.
Pembenahan 15 geosite utama GKT di tahun ini sangat urgen, mengingat Oktober-November 2017, GKT akan diÂusulkan kembali untuk menjadi anggota UGG. Tujuan akhir GKT, tentu bukan sekedar mendapat sertifikat dari, dan diterima anggota UGG. Jauh lebih penting adalah konservasi situs Super-volcano Toba secara menyeluruh, dikelola oleh warga lokal, yang giliranya meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjamin kehidupan berkelanjutan. ***
Oleh: Karmel Simatupang
Penulis adalah Sekretaris BPGKT dan Staf Pengajar di FE Universitas Methodist Indonesia (UMI-Medan)
Tulisan ini telah terbit di Harian Analisa, 24 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H