2. Pelaku memasang skimmer pada mulut mesin ATM.
3. Melalui alat skimmer para pelaku menduplikasi data magnetic stripe pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong. Proses ini bisa dilakukan dengan cara manual, di mana pelaku kembali ke ATM dan mengambil chip data yang sudah disiapkan sebelumnya. Atau bila pelaku sudah menggunakan alat skimmer yang lebih canggih, data-data yang telah dikumpulkan dapat diakses dari mana pun.
Kita sebagai pengguna kartu biasanya kurang peduli dengan hal hal tersebut diatas, pengguna hanya peduli yang terpenting dapat betransaksi melalui ATM, peduli setelah ada kasus skimming mulai marak
Nah mulai sekarang kita menaruh kepedulian terhadap kartu kita dengan tidak terlalu sering bertransaksi dengan ATM, transaksi dengan ATM sebagian dapat dialihkan ke eCash seperti yang disediakan oleh Bank Mandiri dengan saldo yang tidak sebesar di Bank Account kita, yang sudah konek ke Pembelian Daring, Transpotasi Daring dll keperluan belanja dengan mudah. (Maaf bukan mengiklankan)
Menjaga kerahasiaan PIN dengan cara menutup jari tangan kanan saat kita memasukkan nomor PIN dengan jari tangan kiri sedemikian rupa agar tak terlihat oleh orang lain atau mini camera bila terpasang.
Terakhir pertanyaannya adalah apakah Kejahatan Skimming dapat dieliminir 100%?
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan kejadian pencurian uang nasabah dalam rekening bermodus skimming bisa berkurang dan hilang 100%. Ini jika seluruh bank di Indonesia mengganti kartu debit yang menggunakan magnetic stripe ke teknologi chip. Â "Fraud skimming bisa dieliminasi 100% jika seluruh kartu dan perangkatnya (ATM dan EDC) sudah seluruhnya berteknologi chip," kata dia dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Jawaban memang harus Optimis. Menurutku jawaban tersebut pastilah bukan jawaban dari orang Tehnologi Informasi. Bila yang menjawab orang dari IT pasti mengatakan tidak 100%. Ya itu tadi otak para skim pasti berlomba lomba memecahkan masalah bagaimana mengulangi perbuatannya dan menunjukkan keahliannya dibelakang layar bahwa mereka lebih mampu selangkah dari pada provider bank.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H