Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Penantang Ahok?

10 Maret 2016   10:38 Diperbarui: 10 Maret 2016   11:05 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahmad Dani berpasangan dengan Deddy Corbuzier, yang konon akan dicalonkan oleh salah satu parpol. Tentu pentolan Dewa 19 dan Deddy juga mampu menggalang masa agar memilih dirinya. Konon Dhani ingin mempersatukan partai Islam. Namun jumlah koalisi harus tetap 21 Kursi.

Tinggal sekarang satu paket lagi calon gubernur dan wakilnya yang bisa dicalonkan tanpa harus berkoalisi yaitu calon dari PDIP yang memiliki 28 Kursi di DPRD. Sebagai partai besar tentu PDIP memiliki calon sendiri yang tidak bergantung pada calon lain, seandainya Ahok mendapat dukungan pastilah Ahok akan dijadikan Wagub. Calon harus memiliki popularitas, kalau tidak ibarat menggarami air laut saja, akan sia sia. Calon paling tidak memiliki pengalaman sebagai Kepala Daerah, Bupati atau Walikota dan dapat dipastikan dari daerah yang memiliki basis masa di DKI.
PDIP harus berhati hati menghadapi situasi demikian, agar tidak bertentangan dengan kehendak masyarakat DKI yang menghendaki Ahok menjadi Calon Gubernur. Suatu dilema bagi PDIP. Mengikuti kemauan rakyat DKI yang menginginkan Petahana Ahok sebagai calon berarti kehilangan kesempatan karena mampu mengajukan calon sendiri. Tidak mengikuti kehendak rakyat Jakarta dapat beresiko turunnya perolehan suara di pemily 19. PDIP harus bijaksana.

Sekarang kita melihat bagaimana posisi petahana Ahok sendiri; walau memiliki segudang pengalaman dan telah banyak berbuat untuk DKI. Ahok yang sudah mendeklarasikan dirinya menjadi Calon Gubernur dengan wakilnya Heru posisinya sangat mengkhawatirkan. Bila hanya didukung oleh Nasdem saja yang memiliki Kursi di DPRD 5, kurang 16. Bila Hanura juga memberikan dukungan berarti ada tambahan sebanyak 10 Kursi, juga masih kurang 6 Kursi. Tinggal menunggu dukungan dari Golkar atau Demokrat. Dari partai berbasis Islam sepertinya kecil kemungkinannya tentu memiliki misi dan visi yang berbeda. Disinilah peran Teman Ahok sangat dibutuhkan, karena ibarat mengharapkan burung terbang melayang, punai di tangan dilepaskan. Ahok sangat menghargai peran Teman Ahok yang jauh jauh hari bersusah payah mengumpulkan copy KTP DKI. Mengumpulkan 1 Jt copy KTP DKI bukan perkerjaan ringan. Kenapa bukan 700.000 copy salah satu strategi petahana. Bila 1 Jt copy KTP DKI tentu memiliki arti tersendiri. Bila pemilih dihitung dari DPT minus yang tidak memilih karena berhalangan menghasilkan 1Jt, sementara calon gubernur yang dipilih 5 pasangan, tentu probabilitas Ahok untuk memenangkan putaran ke dua terbuka lebar.
 Orang mungkin akan berduyun duyun menyerahkan KTP DKI sebagai rasa simpati kepada Ahok yang posisinya terjepit.

Nah itu sekedar gambaran sampai saat ini calon calon gubernur dalam memperebutkan Pulgub DKI 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun