“Kawan, resep kau ini manjur juga. Aku bisa mendahului mobil itu tanpa harus ngotot dengan mesin meraung-raung. Gerakan mobil pun, rasanya lebih nyaman,” ujar Tertib, rona wajahnya terlihat amat senang.
“Hmmmm…, ya lebih nyaman. Dan yang lebih penting, pola mengemudi yang istilahnya eco-driving seperti ini jauh lebih efisien, irit, dan aman,” aku menimpali.
Lampu jalan yang menyorot di sepanjang bulevar, jatuh memantul di atas bonnet. Bias cahanya berpendar. Malam yang mulai turun terasa damai.
“Ah, andaikan semua pengemudi bisa berlaku seperti Tertib Manalu saat ini, berapa rupiah yang bisa dihemat dari konsumsi bahan bakar di jalan raya?” (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H