Mohon tunggu...
Karman Mustamin
Karman Mustamin Mohon Tunggu... profesional -

Achieved a certificate from Jim Russell Racing Drivers School (JRRDS) at Donington Park, in 1993 and held a single seated racing drivers licensed from Royal Automobile Club (RAC), UK.\r\nFounder Smart Driving Institute (SDI). SDI particularly motivating and learning to the road user how to come as a low risk drivers and also develop their driving behavior.\r\nFollow me on twitter: @karman_mustamin

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tips hari ini (4): Jawara Zig-zag

17 September 2011   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering dengar teman Anda yang dengan bangga bercerita bagaimana ia melakukan manuver bahaya dengan mobilnya di jalan tol? Bahkan saking bangganya, cerita itu tak bosan diulang-ulang setiap ada kesempatan. Misalnya, bagaimana suatu ketika ia bisa mendahului sebuah mobil dari sisi kiri, lalu meliuk dan zig zag ke kanan untuk mendahului lagi mobil lainnya.


"Padahal celahnya sempit banget, tipis Bro. Kiri kanan jaraknya gak ada sejengkal." Kira-kira seperti itu si teman menggambarkan aksinya, yang sebenarnya agar yang mendengar mengakui kepiawaiannya dalam olah kemudi.


Cerita atau kejadian seperti ini, boleh jadi pernah juga Anda alami. Pertanyaannya, seberapa sering aksi seperti itu Anda lakukan? Mungkin saja hanya sekali itu dan kebetulan pula berhasil. Tapi tidak ada jaminan Anda bisa berhasil melakukan aksi serupa di kesempatan lain.


Mengemudi, bukan persoalan piawai, jago atau hebat. Terlebih pula, bukan soal untung-untungan. Karena sekali saja lalai atau melakukan kesalahan, jiwa Anda taruhannya.


Bukan rahasia lagi, aksi ceroboh yang demikian menjadi pemicu kecelakaan. Pengemudi yang berpindah lajur seenak dan sesuka hatinya, menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan. Saking berbahayanya proses pindah lajur ini, beberapa produsen mobil kini melengkapi produknya dengan fitur LDW atau Lane Departure Warning.


Pindah lajur atau berbelok, punya prosedur yang mestinya dilakukan tiap pengemudi. Ini bila kita tidak ingin menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pada pengendara lain. Atau bahkan, agar kita sendiri tidak terlibat kecelakaan atau bahkan menjadi korban dari ulah sendiri.


Bila berniat berpindah lajur atau berbelok, yang harus Anda lakukan adalah memantau kondisi lalu lintas di sekeliling, terutama dari arah belakang. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan spion kanan-tengah-kiri.


Setelah itu, fokuskan perhatian ke lajur yang ingin Anda tuju. Bila aman, mulai hidupkan isyarat lampu sign. Untuk pindah ke lajur kanan, nyalakan lampu sign kanan.


Pastikan sekali lagi, lajur yang Anda tuju aman dan tersedia ruang yang cukup. Untuk lebih memastikan situasi, disyaratkan agar sejenak menolehkan kepala ke arah lajur tujuan.


Tindakan menoleh ini amat penting, agar yakin benar bahwa tidak ada kendaraan lain yang melaju di lajur dimaksud. Memanfaatkan pantauan dari kaca spion saja, terkadang tidak memadai. Itu dikarenakan, area pantauan kaca spion sangat terbatas. Kendaraan kecil atau sepeda motor, terkadang berada di luar jangkauan pantau kaca spion.


Setelah semua proses ini Anda lakukan, barulah Anda mengarahkan kemudi untuk berpindah lajur. Jangan lupa, setelah berada di lajur yang baru, segera sesuaikan kecepatan kendaraan Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun