Dalam program "Jelajah Budaya," siswa diajak mengunjungi pura, masjid, dan gereja di sekitar Bali. Mereka belajar bahwa setiap tempat ibadah memiliki nilai luhur yang serupa—mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Program ini membantu siswa mengenali nilai-nilai kemanusiaan universal yang ada dalam setiap tradisi.Â
Materi Pembelajaran yang Merangkul SemuaÂ
Meskipun belum ada mata pelajaran sejarah khusus tentang multikulturalisme, guru memanfaatkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) untuk menyisipkan nilainilai toleransi dan keberagaman. Metode Problem-Based Learning (PBL) sering digunakan, di mana program ini siswa diajak memecahkan masalah terkait keberagaman melalui diskusi dan presentasi.Â
KesimpulanÂ
Pendidikan multikultural di SD Negeri 9 Sangsit adalah refleksi dari kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam dan penuh cinta. Anak-anak diajarkan bahwa dunia yang damai dibangun dari sikap saling memahami dan menghargai perbedaan. Inilah bekal berharga yang akan mereka bawa hingga dewasa, menjadikan mereka generasi yang siap menjaga harmoni di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H