Mohon tunggu...
Karlina
Karlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Semangat terus menjalankan hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Gaya Leadership Adolf hitler

14 November 2024   03:56 Diperbarui: 14 November 2024   07:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HOW:

  • Penerapan kebijakan rasial
  • Program eugenika
  • Segregasi rasial
  • Kebijakan ekspansionis
  • Indoktrinasi ideologis

Daftar Pustaka:

  1. Kershaw, Ian. (2008). "Hitler, the Germans, and the Final Solution". Yale University Press.
  2. Evans, Richard J. (2005). "The Third Reich in Power, 1933-1939". Penguin Books.
  3. Friedlnder, Saul. (2007). "The Years of Extermination: Nazi Germany and the Jews, 1939-1945". HarperCollins.
  4. Burleigh, Michael & Wippermann, Wolfgang. (1991). "The Racial State: Germany 1933-1945". Cambridge University Press.
  5. Gellately, Robert. (2001). "Backing Hitler: Consent and Coercion in Nazi Germany". Oxford University Press.
  6. Weikart, Richard. (2004). "From Darwin to Hitler: Evolutionary Ethics, Eugenics, and Racism in Germany". Palgrave Macmillan.
  7. Paxton, Robert O. (2004). "The Anatomy of Fascism". Vintage Books.
  8. Bergen, Doris L. (2009). "War & Genocide: A Concise History of the Holocaust". Rowman & Littlefield.

Dok Pri
Dok Pri

Dok Pri
Dok Pri

Dok Pri
Dok Pri

Dok Pri
Dok Pri

Kepemimpinan Adolf Hitler adalah salah satu contoh kepemimpinan yang sangat kontroversial dan tragis dalam sejarah. Berikut adalah beberapa kesimpulan utama tentang kepemimpinannya:

  1. Karismatik, Tapi Manipulatif: Hitler dikenal sebagai orator yang sangat karismatik, yang mampu menginspirasi massa dengan pidatonya. Ia memanfaatkan kemampuan berbicara dan karismanya untuk menyebarkan propaganda nasionalisme ekstrem, anti-Semitisme, dan ide-ide supremasi rasial, yang pada akhirnya memanipulasi perasaan rakyat Jerman pasca-Perang Dunia I.

  2. Kepemimpinan Otoriter dan Totaliter: Hitler memimpin dengan gaya otoriter, memusatkan kekuasaan di tangannya dan membangun pemerintahan totaliter. Ia menciptakan kontrol penuh atas pemerintahan, militer, ekonomi, dan bahkan kehidupan pribadi rakyat Jerman, menyingkirkan oposisi dan membatasi kebebasan individu.

  3. Pendekatan Kepemimpinan Berbasis Ketakutan dan Represi: Hitler menggunakan ketakutan dan represi sebagai alat utama dalam mempertahankan kekuasaannya. Melalui alat negara seperti Gestapo (polisi rahasia) dan SS (Schutzstaffel), ia menekan lawan politik dan siapa saja yang dianggap musuh negara. Taktik ini menciptakan lingkungan ketakutan yang berkelanjutan di Jerman.

  4. Visi Ideologis yang Ekstrem: Ideologi Hitler tentang "ras Arya" sebagai ras superior mengarah pada keputusan kebijakan yang sangat radikal, seperti Holocaust yang mengakibatkan pembunuhan jutaan orang Yahudi dan kelompok minoritas lainnya. Kebijakan ini menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah manusia.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun