Referensi untuk Situational Leadership Curve
Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1988). Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources. Prentice Hall.
- Buku ini memperkenalkan dan menguraikan model kepemimpinan situasional, termasuk konsep gaya kepemimpinan yang fleksibel dan menyesuaikan dengan kesiapan pengikut.
Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and Practice. Sage Publications.
- Northouse menjelaskan berbagai teori kepemimpinan, termasuk kepemimpinan situasional, dengan memberikan contoh penerapan model ini dalam organisasi.
Blanchard, K. H., Zigarmi, P., & Zigarmi, D. (1985). Leadership and the One Minute Manager: Increasing Effectiveness Through Situational Leadership. Morrow.
- Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana pemimpin dapat menerapkan Situational Leadership dengan lebih efektif.
Gambar ini sangat bermanfaat dalam menggambarkan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi; pemimpin perlu mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan tingkat kesiapan dan karakteristik individu dalam tim.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin tidak hanya bertugas memberi arahan, namun juga bertindak sebagai motivator, pengarah, dan penyedia dukungan. Konsep kepemimpinan ini berkembang seiring waktu dengan berbagai teori dan model, salah satunya adalah Situational Leadership yang diciptakan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard. Teori ini menekankan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi. Sebaliknya, gaya kepemimpinan harus disesuaikan dengan tingkat kesiapan atau kematangan dari tim atau individu yang dipimpin.
Model ini penting karena setiap anggota tim memiliki tingkat keterampilan, pengalaman, dan motivasi yang berbeda-beda. Pemimpin yang kaku dalam menerapkan gaya tunggal berisiko tidak efektif dalam membantu tim mencapai tujuan. Situational Leadership memberikan panduan kepada pemimpin untuk memahami kapan dan bagaimana mengadopsi pendekatan yang berbeda demi memaksimalkan potensi tim.Â
Model ini terdiri dari empat gaya utama yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota tim:
- Telling (Directing): Pemimpin memberi arahan spesifik kepada anggota tim.
- Selling (Coaching): Pemimpin mengajak anggota tim untuk memahami dan terlibat dalam proses.
- Participating (Supporting): Pemimpin bertindak sebagai pendukung ketika tim memiliki keterampilan, namun memerlukan motivasi.
- Delegating: Pemimpin memberikan otonomi penuh kepada tim yang sudah mandiri.
2. Pembahasan Mendalam: Four Styles in Situational Leadership
Pada bagian ini, setiap gaya kepemimpinan dijelaskan secara mendalam, termasuk kapan gaya tersebut digunakan, apa kelebihannya, serta bagaimana penerapannya dalam situasi yang berbeda.
a. Telling (Directing)
- What: Gaya Telling adalah pendekatan di mana pemimpin memberikan arahan secara tegas dan spesifik kepada bawahan. Ini mencakup instruksi langkah demi langkah yang detail, sehingga anggota tim tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
- Why: Gaya ini sangat berguna bagi anggota tim yang baru bergabung atau masih kurang pengalaman dan keterampilan. Telling juga membantu memastikan pekerjaan selesai dengan benar dan tepat waktu.
- How: Dalam gaya Telling, pemimpin cenderung menggunakan komunikasi satu arah untuk menyampaikan instruksi. Misalnya, dalam situasi pekerjaan konstruksi di mana pekerja harus menjalankan prosedur keamanan ketat, arahan yang jelas dan tegas sangat dibutuhkan untuk menghindari kesalahan.