Mohon tunggu...
Karlina
Karlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Semangat terus menjalankan hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Model Semar

26 September 2024   06:21 Diperbarui: 26 September 2024   06:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://assets.kompasiana.com/items/album/2024/09/25/1000215605-66f40d6334777c6d376e2cb2.jpg?t=o&v=300

Nama   : Karlina 

Nim      : 111211223

Matkul :Leadersip 

Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito M.Si.Ak

Pertunjukan wayang kulit bagi orang Jawa dipandang sebagai bahasa simbolis dari kehidupan yang bersifat rohaniah daripada lahiriah (Soetarno & Sarwanto, 2010: 2). Orang melihat pertunjukan wayang tidak sekedar untuk mencari hiburan, karena pertunjukan wayang mengandung nilai-nilai ritual yang sangat dalam yang diwujudkan dalam simbol-simbol, yang merupakan media bagi orang Jawa untuk berkomunikasi dengan dunianya (Maharsi, 1999: 1). 

Asal-Usul!Semar Mencermati perkembangan tokoh panakawan berdasarkan sumber dan literatur yang ada, penulis menyimpulkan bahwa, nama Semar mulai muncul pada masa peralihan kekuasaan Majapahit ke Demak (abad ke-15 M). Tokoh Semar merupakan kelanjutan dari tokoh Tualen atau Naladerma atau Prasanta. Terdapat juga pandangan yang menyebutkan bahwa tokoh Semar dan Panakawan adalah murni ciptaan Sunan Kalijaga yang diperkirakan lahir tahun 1450 M (Sunyoto, 2012: 220), dan untuk menjaga kesinambungan cerita maka tokoh Semar diidentikkan dengan tokoh Tualen atau Naladerma atau Prasanta. Hal ini bisa menguatkan hipotesa bahwa nama Semar berasal dari bahasa Arab ismar/simaar yang berarti paku yang berfungsi sebagai pengokohan dari yang goyah. Kata ini berasal dari kata sebuah hadist Islami Ismaraddunya (Islam adalah pengokohan). 

1 Kuncung putih tegak ke atas Kuncung Semar disungging dengan warna putih atau warna rambut ubanan, menggambarkan bahwa setiap manusia akan mengalami penuaan, sehingga manusia harus selalu sadar diri. Kuncung putih juga melambangkan tua kebijaksanaan seorang Semar, bukan hanya tua usianya tetapi juga tua pemikirannya, tua sikap dan perilakunya. 

2 Mata rembesan Istilah yang digunakan untuk menyebut jenis mata ini diambil dalam kondisi belum bersih, yaitu setelah bangun tidur belum sempat mandi atau cuci muka, sehingga mata belum bersih yang di dalam istilah Jawa disebut rembes. Mata rembesan menggambar-kan sikap yang selalu prihatin terhadap realitas kehidupan, sedih melihat penderitaan orang lain. Semar adalah tokoh yang mampu mencermati intisari kehidupan tanpa terpengaruh kenikmatan duniawi. Siswanto: Filoso! Kepemimpinan Semar 262 Selain berbagai ajaran yang terdapat pada berbagai simbol yang ada pada tokoh Semar, berbagai ajaran moral juga tercerminkan pada berbagai sebutan atau nama lain dari Semar, antara lain: 1. Semar bermakna hseming samar

3 Hidung sunthi Jenis hidung sunthi ini khusus diterapkan pada tokoh Semar wayang kulit purwa di Jawa. Menilik bentuk hidung panakawan ini menunjukkan tokoh ini sudah berusia lanjut, hal ini ditandai dengan adanya kerutan-kerutan kulit disekitar hidung tersebut. Hidung sunthi menggambarkan bahwa dalam kehidupan manusia haruslah tajam penciumannya, mencium segala keluh kesah yang ada di sekelilingnya.

 4 Giwang (anting) Lombok abang Telinga adalah salah satu indra yang sangat penting dalam kehidupan sosial, banyak mendengarkan sebagai salah satu sifat baik manusia. Semar akan selalu setia mendengar semua keluh kesah tuannya dan dengan bijak ia akan memberikan nasehat. Nasihat baik akan terdengar pedas dan panas seperti lombok abang (cabai merah). Kritikan dan nasehat yang sangat tajam (pedas) haruslah tetap kita perhatikan kalau menginginkan kehidupan yang jauh lebih baik, jangan mudah marah karena kritikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun