Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membangun Jembatan Komunikasi Generasi X dan Z di Tengah Perbedaan Pengalaman Hidup

15 November 2023   13:00 Diperbarui: 30 November 2023   19:15 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi Baby Boomers, X, Y, Z, Millenials, dan Alpha(pexels.com/ Ron Lach via kompas.com)

Sikap terbuka terhadap perbedaan, termasuk gender, ras, dan orientasi seksual, mencirikan generasi ini.

Mereka mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam advokasi sosial dan berkontribusi pada perubahan positif di masyarakat.

Keberlanjutan lingkungan juga sering menjadi nilai yang penting bagi Generasi Z, mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap masa depan planet ini.

C. Pengalaman hidup yang mencirikan Generasi Z

Pengalaman hidup Generasi Z mencakup penerimaan teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Mereka tumbuh dengan akses instan ke informasi, koneksi global, dan bentuk hiburan yang lebih terdiversifikasi.

Pendekatan multitasking dan penerimaan terhadap perubahan konstan menjadi ciri khas mereka, sejalan dengan dinamika cepat perkembangan teknologi.

Generasi Z juga mengalami perubahan dalam pendidikan, dengan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran online, keterampilan digital, dan akses ke sumber daya pendidikan digital adalah aspek penting dari pengalaman pendidikan mereka.

Tantangan Komunikasi Antar-generasi

A. Perbedaan nilai dan pandangan hidup

Salah satu tantangan utama dalam komunikasi antar-generasi adalah perbedaan nilai dan pandangan hidup antara Generasi X dan Generasi Z.

Generasi X, yang tumbuh dalam periode yang menekankan kemandirian dan ketidakpercayaan terhadap institusi, mungkin memiliki perspektif yang lebih skeptis terhadap otoritas.

Di sisi lain, Generasi Z, yang didorong oleh nilai inklusivitas dan keragaman, mungkin lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan perubahan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun