Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melampaui Batas Halaman Antara Koran Fisik dan Berita Online

4 Oktober 2023   09:36 Diperbarui: 4 Oktober 2023   09:38 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu saya dan keluarga sarapan di dua tempat  berbeda dan mengalami kejadian yang sama yaitu saya menemukan koran bebentuk lembaran kertas atau koran fisik yang disediakan oleh tempat dimana kami sarapan.

Buat saya tentu menyenangkan karena bisa bernostalgia membaca berita lewat koran dan saya sangat menikmatinya. Aroma koran yang khas, mencari sambungan dihalaman lain---bersambung ke hal...kol...---membolak-balikan kertas yang cukup besar lalu melipatnya kembali, walau ada yang mengurangi keasyikan membolak balikkan koran yaitu tangan hitam karena tinta yang menempel tetapi tidak mengurangi keseruan membaca koran fisik tidak tergantikan oleh berita online.

Dalam era digital ini, kita telah menyaksikan transformasi luar biasa dalam industri media. Koran fisik yang telah ada selama bertahun-tahun bersaing dengan berita online yang terus berkembang. Artikel kali ini akan mencoba melihat kesamaan dan perbedaan antara dua media ini, membawa kita melampaui batas halaman untuk memahami perubahan yang terjadi dalam konsumsi berita.

Sejarah media, terutama dalam konteks perbandingan antara koran fisik dan berita online, menggambarkan evolusi yang menarik dalam penyebaran informasi dan teknologi. Berikut gambaran singkat sejarah keduanya:

Sejarah Koran Fisik:

- Koran fisik memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai pada abad ke-17 dengan terbitnya surat kabar pertama, seperti "The Daily Courant" di Inggris.

- Pada abad ke-19, koran-koran berkembang pesat, memainkan peran kunci dalam penyebaran berita, budaya, dan politik.

- Teknologi percetakan, khususnya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, memungkinkan produksi massal koran dan mengubah cara informasi disampaikan kepada khalayak luas.

- Koran fisik menjadi sumber informasi utama selama beberapa dekade dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik.

Sejarah Berita Online:

- Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet pada akhir abad ke-20, berita online mulai muncul pada tahun 1990-an.

- Situs web berita pertama, seperti "Drudge Report," menyediakan sumber berita daring yang dapat diakses oleh publik secara global.

- Dalam tahun 2000-an, berita online berkembang dengan cepat dengan munculnya situs web berita besar seperti CNN.com, BBC News Online, dan The New York Times Online.

- Sosial media seperti Facebook dan Twitter juga berperan besar dalam menyebarkan berita secara cepat dan luas.

Sejarah media mencerminkan perubahan dramatis dalam teknologi dan perilaku konsumen. Koran fisik, dengan akar sejarah yang kuat, telah beradaptasi dengan tantangan berita online yang lebih cepat dan interaktif. Perbandingan sejarah keduanya membantu kita memahami bagaimana media telah berevolusi dari cetakan halaman ke dunia digital yang terus berubah.

Meskipun koran fisik dan berita online memiliki perbedaan yang signifikan, ada juga sejumlah kesamaan antara keduanya:

1. Konten Berita: Baik koran fisik maupun berita online memiliki konten berita sebagai inti utama. Keduanya menyediakan informasi tentang peristiwa terkini, politik, olahraga, bisnis, hiburan, dan topik-topik lainnya.

2. Tujuan Informasi: Koran fisik dan berita online sama-sama memiliki tujuan utama untuk menyampaikan informasi aktual kepada pembaca. Mereka bertujuan untuk memberikan berita terkini dan relevan.

3. Sumber Berita: Baik koran fisik maupun berita online bergantung pada sumber berita yang serupa, seperti wartawan, koresponden, agensi berita, dan sumber-sumber informasi yang sama.

4. Jurnalisme: Keduanya melibatkan praktik jurnalisme, termasuk penyelidikan, wawancara, penyuntingan, dan verifikasi informasi. Prinsip-prinsip etika jurnalistik juga berlaku baik untuk koran fisik maupun berita online.

5. Isi Multimedia: Meskipun formatnya berbeda, berita online sering mengandung elemen multimedia seperti gambar, video, grafik, dan audio, yang juga dapat ditemukan di koran fisik dalam bentuk foto dan ilustrasi.

6. Ruangan Opini: Baik dalam koran fisik maupun berita online, terdapat ruang opini yang memungkinkan penulis dan pembaca untuk menyampaikan pandangan pribadi mereka tentang berita dan isu-isu terkini.

7. Pelaporan Mendalam: Sama seperti koran fisik, berita online juga dapat menyajikan laporan berita yang mendalam, artikel analisis, dan fitur khusus yang membahas topik-topik yang lebih luas.

8. Pembacaan Offine: Meskipun berita online adalah platform digital, pembaca sering memiliki opsi untuk mencetak artikel atau membacanya secara offline, mirip dengan koran fisik.

9. Penerbitan Berkala: Keduanya biasanya memiliki jadwal penerbitan berkala, seperti harian, mingguan, atau bulanan, yang memberikan informasi terbaru secara teratur.

10. Pengaruh Media: Baik koran fisik maupun berita online memiliki potensi untuk memengaruhi opini publik dan membentuk agenda berita, meskipun cara penyebaran dan dampaknya mungkin berbeda.

Meskipun terdapat kesamaan, perubahan teknologi dan preferensi konsumen telah membawa perbedaan signifikan antara koran fisik dan berita online dalam hal format, aksesibilitas, dan interaktivitas.

Kesenjangan antara koran fisik dan berita online mencakup sejumlah perbedaan yang signifikan dalam berbagai aspek, seperti format, aksesibilitas, dan interaktivitas. Berikut adalah beberapa kesenjangan utama antara keduanya:

1. Format dan Medium:

   - Koran Fisik: Merupakan format cetak yang biasanya tersedia dalam bentuk surat kabar harian atau mingguan. Informasi disajikan dalam teks dan gambar.

   - Berita Online: Merupakan format digital yang dapat diakses melalui perangkat seperti komputer, tablet, dan ponsel. Informasi disajikan dalam berbagai format, termasuk teks, gambar, video, dan audio.

2. Kecepatan Penyebaran Berita:

   - Koran Fisik: Cetak dan distribusi memerlukan waktu, sehingga informasi yang tercetak mungkin sudah tidak terbaru.

   - Berita Online: Berita online dapat diperbarui secara instan, memungkinkan penyebaran berita yang lebih cepat dan real-time.

3. Interaktivitas:

   - Koran Fisik: Tidak memiliki interaktivitas yang signifikan. Pembaca hanya dapat membaca dan merespons berita dalam bentuk surat pembaca atau kolom opini.

   - Berita Online: Memungkinkan interaksi langsung, seperti memberikan komentar, berbagi berita di media sosial, atau berpartisipasi dalam jajak pendapat online.

4. Aksesibilitas:

   - Koran Fisik: Tergantung pada distribusi fisik, yang mungkin tidak tersedia di semua lokasi atau memerlukan langganan berbayar.

   - Berita Online: Dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet, memberikan akses global dan lebih mudah diakses.

5. Isu Lingkungan:

   - Koran Fisik: Produksi kertas untuk koran fisik dapat berdampak pada lingkungan karena penggunaan sumber daya alam dan limbah.

   - Berita Online: Berpotensi lebih ramah lingkungan karena mengurangi kebutuhan kertas dan pencetakan fisik.

6. Model Bisnis:

   - Koran Fisik: Bergantung pada pendapatan dari iklan dan langganan cetak.

   - Berita Online: Pendapatan dapat berasal dari iklan daring, model berlangganan digital, atau donasi pembaca.

7. Kontrol Editorial:

   - Koran Fisik: Lebih mudah untuk mengontrol konten yang diterbitkan karena mencetaknya sebelumnya.

   - Berita Online: Kontrol editorial cenderung lebih dinamis, dan konten dapat diperbarui atau diubah dengan cepat.

8. Sentimental dan Kualitas Perasaan:

   - Koran Fisik: Memiliki nilai sentimental bagi banyak pembaca yang menikmati meraba dan menggulung halaman fisik.

   - Berita Online: Tidak memiliki elemen fisik, yang bisa dirasakan beberapa pembaca sebagai kekurangan dalam pengalaman membaca.

Kesenjangan ini mencerminkan perubahan dalam cara kita mengonsumsi informasi dan berita di era digital. Meskipun berita online memiliki keunggulan dalam kecepatan dan interaktivitas, koran fisik tetap memiliki tempat di hati beberapa pembaca yang menghargai pengalaman tradisional membaca surat kabar.

Keunggulan dan kendala koran fisik dan berita online mencerminkan perbedaan dalam format, aksesibilitas, dan pengalaman pengguna. Berikut adalah beberapa dari keduanya:

Keunggulan Koran Fisik:

1. Pengalaman Membaca Tradisional: Koran fisik memberikan pengalaman fisik yang unik dalam membaca berita, dengan meraba halaman dan merasakan kertasnya.

2. Kekuatan Visual: Koran fisik sering dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, dan desain yang menarik, menjadikannya medium yang visual.

3. Isolasi dari Gangguan Online: Membaca koran fisik dapat memberikan isolasi dari gangguan online seperti notifikasi dan media sosial.

4. Kebiasaan Membaca: Bagi beberapa orang, membaca koran fisik adalah kebiasaan yang memberikan kepuasan tersendiri.

5. Kesantunan dan Privasi: Membaca koran fisik di tempat umum dapat dianggap lebih santun dan menjaga privasi dibandingkan membaca berita online.

Kendala Koran Fisik:

1. Keterbatasan Berita Real-Time: Koran fisik tidak dapat menyajikan berita dalam waktu nyata dan seringkali terbatas oleh jadwal cetaknya.

2. Keterbatasan Ruang: Koran fisik memiliki keterbatasan ruang fisik, sehingga hanya dapat mencakup sejumlah berita terbatas.

3. Biaya: Berlangganan koran fisik atau membelinya setiap hari dapat menjadi biaya yang signifikan.

Keunggulan Berita Online:

1. Berita Real-Time: Berita online dapat menyajikan informasi dalam waktu nyata, memungkinkan pembaca untuk mengikuti perkembangan terbaru.

2. Aksesibilitas Global: Berita online dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet, memberikan akses global ke berita.

3. Interaktivitas: Pembaca dapat berpartisipasi dalam berita melalui komentar, berbagi, dan pemungutan suara online.

4. Personalisasi: Berita online sering menyajikan konten yang disesuaikan dengan minat pembaca, meningkatkan relevansi berita.

5. Berita Multimedia: Berita online mencakup unsur multimedia seperti video dan gambar untuk meningkatkan pengalaman pembaca.

Kendala Berita Online:

1. Kekhawatiran Keandalan: Berita online rentan terhadap berita palsu dan sumber informasi yang tidak terpercaya.

2. Gangguan Online: Berita online sering disertai dengan gangguan online seperti iklan berlebihan, notifikasi, dan komentar yang tidak relevan.

3. Aksesibilitas Teknologi: Tidak semua orang memiliki akses ke teknologi atau koneksi internet yang stabil, sehingga berita online tidak dapat diakses oleh semua orang.

4. Kekhawatiran Privasi: Beberapa pembaca khawatir tentang masalah privasi dalam berita online, terutama terkait pelacakan data dan privasi online.

5. Pergeseran Model Bisnis: Perubahan dalam model bisnis media online telah mengubah cara berita dibiayai, terkadang mengarah pada paywall atau pendapatan iklan yang mengganggu.

Jadi baik koran fisik maupun berita online memiliki keunggulan dan kendala masing-masing. Pilihan antara keduanya seringkali tergantung pada preferensi individu, aksesibilitas teknologi, dan kebutuhan informasi sehari-hari. Beberapa orang mungkin lebih suka menggabungkan kedua sumber berita ini untuk mendapatkan pengalaman yang lebih komprehensif.

Dalam melampaui batas halaman ada kesamaan, kesenjangan dan kendala antara koran fisik dan berita online. Terlepas dari perbedaan, keduanya tetap berperan penting dalam menyebarkan informasi dan membentuk opini publik. Bagaimana kita akan menggabungkan yang terbaik dari keduanya akan menjadi tantangan bagi masa depan media.

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana, 4 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun