Sebenarnya buat saya judul artikel kali ini lumayan horor, karena tidak membuat tulisan yang buruk saja masih banyak kekurangan dimana-mana, ini kok malah sengaja membuat tulisan buruk.
Kutipan di judul itu dipengaruhi oleh sangat lamanya mode senyap menulis saya dinyalakan. Berdasarkan artikel yang ditayangkan 7 bulan lalu itu adalah artikel terakhir yang ditayangkan.
Saat ingin menulis lagi prosesnya jadi lebih panjang dan lama karena banyak kesulitan yang didapat.
Topik pilihan dijadikan sasaran ide untuk memulai menulis. Biasanya untuk membuat tulisan ringan dari awal menulis hingga ditayangkan dibutuhlan waktu satu jam, kemarin saya perlu dua hari menyelesaikan hingga menayangkannya.
Kaku, malu, tidak percaya diri, takut salah, banyak kaidah kepenulisan ditabrak membuat maju mundur membuat tulisan apalagi sampai menayangkannya, sampai akhirnya ingat dengan kutipan yang saya jadikan  judul artikel kali ini, Izinkan Diri Membuat Tulisan yang Buruk.
Ada kutipan lain yang membuat saya memberanikan diri kembali membiasakan menulis.
Bad writing precedes good writing. This is an infallible rule, so don't waste time trying to avoid bad writing. (That just slows down the process). Anything committed to paper can be changed. The idea is to start, and then go from there. (Janet Hulatrand)
Tulisan yang bagus didahului oleh tulisan yang buruk ini adalah aturan yang mutlak, jangan membuang waktu berusaha menghindari tulisan buruk yang malah membuat lambat proses, yang berhubungan dengan kertas/tulis menulis bisa berubah. Pokoknya mulai saja lalu lanjutlah dari situ.
Kata kunci penyemangat untuk saya adalah pokoknya mulai saja, kalau sudah mulai biasanya akan mengalir sendiri hingga bisa menyelesaikan tulisannya dan jangan mengkhawatirkan hasilnya.
Tidak jarang tulisan buruk sebenarnya bukan karena ketidakmampuan seseorang dalam menulis, seringkali akar masalahnya adalah rasa takut mengenai proses menulis dan hasil tulisannya, seperti yang diungkapkan Stephen King
Im convinced that fear is at the root of most bad writing. (Stephen King)
Mulailah saya menulis, menghapus berulang-ulang, mengedit berkali-kali, membaca bolak balik sampai akhirnya setelah dua hari membuat artikel saya memadamkan mode senyap menulisnya dan menayangkan sebuah artikel walau masih ala kadarnya.
Mengasah menulis memang sebuah proses, tulisan buruk akan menjadi bagian proses itu. Walau banyak tulisan buruk yang akan menyertainya tetapi kalau ternyata tulisan buruk itu justru akhirnya akan membangun dan membuahkan tulisan yang bagus kenapa tidak untuk tetap menulis.
It takes a lot of bad writing to get to a little good writing. Truman Capote
Mudah-mudahan mode senyap menulisnya tidak cepat dinyalakan kembali, karena hari yang dilalui karena membuat tulisan buruk akan selalu lebih baik dibandingkan dengan tanpa menulis.
A day of bad writing is always better than a day of no writing. Don Roff
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana, 18 Â September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H