Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Binatang Peliharaan Menimbulkan Alergi

19 Desember 2021   19:25 Diperbarui: 20 Desember 2021   02:27 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang hidup baru sekarang memiliki binatang peliharaan yang diurus langsung oleh saya. Tepatnya saya memelihara kucing.

Pertama hanya memelihara dua kucing, lalu ditambah satu kucing liar yang selalu datang ke rumah, selanjutnya ditambah dua kucing lagi walau akhirnya satu dikembalikan, jadi saya memiliki empat kucing yang dipelihara secara indoor.

Awalnya semua berjalan aman tidak menimbulkan reaksi apa-apa pada diri saya baik saat berinteraksi dengan para kucing maupun saat membersihkan ruangan dan kandang mereka. 

Setelah beberapa bulan satu hari saya bersin-bersin dan pilek berhari-hari. Awalnya saya mengira terkena flu, tetapi ada gejala lain yang muncul seperti mata gatal dan berair, hidung meler hampir setiap hari, gatal pada hidung, sekarang ini malah suka biduran.

Saya jadi curiga jangan-jangan bukan flu tapi alergi karena binatang peliharaan. Saya tidak/belum berobat karena biasanya gejala alerginya mereda dengan sendirinya.

Penyebab Alergi (Sumber)

Ternyata binatang peliharaan bisa juga sebagai pemicu alergi, dimana penyebab timbulnya gejala alergi  terjadi ketika sistem imun bereaksi terhadap zat asing yang masuk ke tubuh. Zat asing tersebut sebenarnya tidak berbahaya tetapi sistem imun justru keliru mengenali sebagai ancaman.

Zat pemicu alergi disebut alergen. Pada kucing pemicunya berasal dari protein dalam sel kulit mati, liur, urine, dan ketombe yang menempel pada badan atau bulu. 

Jadi kalau ada yang bilang bulu kucing berbahaya sebenarnya bukan semata-mata bulu kucing penyebabnya tetapi karena zat alergen yang menempel pada bulu kucing.

Hewan Peliharaan | Dokumentasi Pribadi
Hewan Peliharaan | Dokumentasi Pribadi

Alergen dari badan kucing sangat kecil dan ringan sehingga dapat melayang di udara selama berjam-jam. 

Partikel halus ini kerap menempel pada pakaian, perabot berlapis kain, karpet, hingga seprai dan sarung bantal yang digunakan setiap hari.

Saat menghirup alergen sistem imun merespon dengan mengirim abtibodi serta zat kimia ke saluran napas dan paru-paru. 

Respon ini menyebabkan peradangan serta gejala alergi seperti bersin, hidung meler, dan tenggorokan gatal.

Pencegahan Gejala Alergi

Setelah memperkirakan bahwa saya terkena alergi binatang peliharaan, maka saya harus mencegah setidaknya mengurangi agar gejala alergi ini tidak sering muncul karena untuk saat ini tidak mungkin saya melepaskan kucing-kucing lucu yang ada.

Kucing-kucing itu sudah terikat atau sebenarnya malah saya yang sudah terikat sama mereka. 

Ada perasaan sayang gara-gara melihat tingkah lucu, kelincahan, kehebohan saat mereka beraktifitas. 

Tidak jarang mereka bisa sebagai hiburan dan pelepas lelah walau saat merawatnya sangat merepotkan, hehehe.

Pencegahan yang biasa saya lakukan memang difokuskan menghindari pemicu alergi di antaranya:

1. Membatasi kucing berkeliaran di dalam rumah

Mereka dipelihara secara indoor dan ditempatkan di satu ruangan. Tetapi memang ada jam tertentu saya membebaskan mereka untuk masuk ke dalam rumah untuk sekedar main dan berlarian walaupun setelahnya dimasukkan kembali ke ruangan khusus untuk mereka. 

2. Membersihkan ruangan dan benda yang digunakan kucing secara rutin

Ruangan dan benda yang digunakan harus rutin dibersihkan selain untuk kesehatan kucing juga untuk yang memelihara terutama yang memiliki alergi seperti saya.

Untuk litter box jika memungkinkan dibersihkan setiap ada kotoran, jika tidak memungkinkan setidaknya dibersihkan pagi dan sore. 

Ruangan dibersihkan dengan disinfektan begitupun jika ada kotoran di ubin akan langsung dibersihkan lalu disemprot oleh cairan disinfektan.

3. Menggunakan masker dan sarung tangan

Saat berinteraksi dengan mereka baik saat main apalagi kalau rasa geregetan datang hingga ingin menggendong, memeluk dan nguyel-nguyel mereka memakai masker sudah suatu keharusan untuk saya.

Selain masker saya menggunakan sarung tangan saat membersihkan terutama litter box. Kalau masker sampai lupa dipakai biasanya tidak lama hidung saya langsung gatal dan meler. 

4. Mengganti pakaian, membersihkan badan dan mandi 

Hal tersebut harus saya lakukan jika sudah berinteraksi dengan kucing, dan juga membersihkan ruangan serta alat yang dipakai mereka.

5. Mengganti seprai dan sarung bantal secara rutin

Penggantian seprai dan perangkatnya diperlukan karena walau saya tidak mengijinkan mereka untuk masuk ke kamar.

Tidak jarang kecolongan tanpa diketahui tahu-tahu mereka sudah menjelajah di kamar, apalagi Kakak si kucing ganteng yang pintar bisa membuka pintu dengan mendobrak setelah dia ancang-ancang dari jauh.

6. Memandikan secara rutin

Walau kucing bisa membersihkan diri sendiri tetapi setidaknya sebulan sekali saya meminta bantuan jasa grooming untuk memandikan, membersihkan mata, telinga, menggunting kuku, dan perawatan lain yang tidak bisa saya lakukan sendiri.

Buat saya bantuan jasa grooming sangat membantu karena kucing menjadi lebih terawat sehingga mereka bersih, tidak berjamur dan tidak berkutu. Kalau kucing sedang bermasalah misalkan berjamur bisa sekalian minta ditangani dan diobati. 

Kucing memang salah satu binatang peliharaan yang menggemaskan, bahkan banyak manfaat yang didapat jika memelihara kucing seperti memberikan kebahagiaan hingga mengurangi bahkan menghilangkan stres, meningkatkan kesehatan, dan manfaat lain, tetapi jika menimbulkan alergi tentu akan lebih bijak memilih peliharaan lain yang lebih aman.

Jika sudah terlanjur memelihara sebelum tahu kalau ternyata alergi seperti saya, maka meminimalkan pencetus hingga gejala alergi berkurang bahkan tidak muncul harus diusahakan sebaiknya. 

Tetapi jika gejala alergi yang muncul menimbulkan tingkat alergi sampai level berbahaya memberikan kucing kepada yang bisa memelihara adalah langkah yang paling memungkinkan.

Mudah-mudahan kedepannya gejala alergi saya berkurang atau malah menghilang hingga tidak membatasi lagi interaksi dengan keempat peliharaan lucu itu.

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, 19 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun