Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca, (Kadang-kadang) Menulis, Menggambar Pola/Gambar Sederhana

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penyakit Kucing yang Bisa Diobati Sendiri di Rumah

16 Juli 2021   07:16 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:24 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing Sedang Sakit/Dokumentasi Pribadi

Menjadi cat lover yang terberat menurut saya adalah saat anabul (anak bulu) kesayangan sakit.

Untuk seorang cat lover pemula seperti saya saat anabul tiba-tiba sakit maka akan bingung, panik, khawatir, dan perasaan tidak menentu.

Bingung apa yang harus dilakukan, panik saat melihat anabul kesakitan, khawatir takut terjadi sesuatu dan perasaan tidak menentu takut kalau anabulnya sampai mati.

Dari yang saya alami selama dua bulanan ini ternyata mengedukasi diri adalah hal yang harus dilakukan oleh seorang cat lover.

Yang ingin menjadi cat lover serius maka harus meluangkan waktu untuk belajar, mencari informasi dan mengedukasi segala sesuatu tentang anabul termasuk mempelajari aneka penyakit dan cara penanganannya. Hal ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan kepanikan saat anabul sakit.

Saat anabul sakit memang yang paling ideal adalah dibawa dan diserahkan pada orang yang berkompeten dan berwenang menanganinya yaitu dokter hewan yang ada di klinik hewan atau Puskeswan (pusat kesehatan hewan).

Cuma masalahnya tidak semua cat lover beruntung dengan bertempat tinggal dekat dengan dokter dan klinik hewan atau Puskeswan, dan juga tidak semua cat lover selalu ada dana untuk berobat dan membeli obatnya. Maka alternatifnya adalah cat lover harus bisa mengobati sendiri di rumah saat anabulnya sakit.

Bagi cat lover yang ingin anabulnya berumur panjang tentu ada syarat jika ingin mengobati sendiri di rumah yaitu penyakit yang menyerang anabul masih dalam taraf ringan ditandai dengan anabul masih lincah beraktifitas, tidak terlihat lesu atau tidur terus menerus serta tetap makan dengan lahap. Sakit tidak parah juga ditandai dengan tidak adanya penyerta lain dari penyakit yang diderita seperti muntah, panas tinggi, dan sebagainya.

Jika saat diobati 3 hari tidak menunjukkan perubahan jangan ragu untuk dibawa ke dokter hewan. Yang menyedihkan adalah jika cat lover yang bertempat tinggal jauh bahkan tidak ada dokter atau klinik hewan juga Puskeswan tidak jarang anabul yang sakit akan lebih parah bahkan hingga menimbulkan kematian.

Seorang cat lover harus memiliki persediaan obat-obatan agar saat dibutuhkan bisa segera diberikan sebagai langkah pertolongan pertama atau bahkan bisa menyembuhkan penyakit yang diderita.

Penyakit yang paling sering menyerang anabul diantaranya adalah :
diare, flu, demam, berkutu, berjamur, terluka, cacingan, sakit mata, dan beberapa penyakit lainnya. Ada juga penyakit berat bahkan tidak jarang berakhir dengan kematian yang sering menyerang anabul.

Dari penyakit yang sering menyerang anabul ada beberapa penyakit yang pernah menyerang si kembar kucing saya, kebetulan penyakit yang diderita masih dalam taraf ringan jadi saya masih bisa mengobati sendiri di rumah.

Pengobatan yang saya lakukan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai artikel dibeberapa blog atau portal berita juga didapat dari video yang ada di youtube.

Berikut adalah pengalaman saya mengobati sendiri si kembar saat terkena penyakit.

1. Diare

Penyebabnya adalah saya mengganti makanan yang biasa si kembar konsumsi dengan makanan yang baru. Ternyata Kakak memiliki pencernaan yang sensitif hingga membuat diare walau masih dalam taraf diare ringan tetap saja merepotkan saat mengurusnya.

Langkah yang saya lakukan adalah memberikan obat probiotik yang biasa digunakan saat bayi mengalami diare, selain itu diberi vitamin agar bisa meningkatkan imun, dan memberikan makanan khusus untuk mengobati pencernaan yang sedang bermasalah. Selain itu makanan baru tidak diberikan lagi, selang beberapa hari Kakak sembuh dari diarenya.

2. Terluka

Adik terluka di belakang telinganya/Dokumentasi Pribadi
Adik terluka di belakang telinganya/Dokumentasi Pribadi
Karena mereka aktif dan paling suka berusaha keluar kandang satu waktu Adik terluka lumayan lebar di belakang telinganya. Walau lukanya tidak dalam tetepi tetap membuat saya panik karena berdarah.

Setelah mencari informasi saya mendapatkan cara mengobatinya yaitu luka dibersihkan dengan air garam yang bersifat desinfektan untuk membersihkan luka. Air garam ini dibuat dari air yang dipanaskan lalu ditambahkan garam. Luka dibasuh menggunakan air garam. Setelah itu luka diobati dengan minyak zaitun.

Yang jadi masalah adalah kucing senang sekali menjilat jika sedang terluka, hal ini tentu akan membuat proses penyembuhan menjadi lama, karena lukanya dibelakang telinga saya pikir tidak akan bisa dijilat Adik tetapi ternyata bukan Adik yang menjilati lukanya tetapi Kakak, karena alasan itu juga saya tidak menggunakan bahan yang beracun saat mengobatinya karena takut berbahaya saat terjilat. Minyak zaitun sangat aman walau nantinya terjilat.

Selang beberapa hari luka Adik sembuh, kulit dan bulu kembali tumbuh dibekas lukanya.

3. Flu

Kakak Flu/Dokumentasi pribadi
Kakak Flu/Dokumentasi pribadi
Satu hari Kakak terlihat sering bersin karena saya takut berlanjut menjadi flu berat maka harus segera diobati.

Pengobatan yang saya lakukan adalah memberikan vitamin yang meningkatkan imunitas, selain itu saya memberikan madu yang langsung diberikan ke mulutnya ---istilahnya dispet--- karena kalau hanya disimpan di mangkok dan berharap dimakan pasti tidak akan di sentuh karena biasanya kucing tidak suka pada bau vitamin dan madu.

Selain itu tidak lupa menjemur sekitar 10-15 menit di bawah sinar matahari pagi. Sirkulasi udara di kandang kebetulan baik jadi membantu penyembuhan.

Sampai sekarang jika Kakak terlihat mulai suka bersin maka pengobatan madu, vitamin, dan berjemur yang saya lakukan.

4. Demam

Adik demam/Dokumentasi pribadi
Adik demam/Dokumentasi pribadi

Adik pernah mengalami demam diketahui saat digendong dari kandang untuk dipindahkan ke dalam rumah, terasa suhu tubuhnya lebih hangat. Tentu saja saya khawatir.

Setelah mencari informasi cara pengobatan demam Adik bisa diobati dengan pemberian madu dan air kelapa hijau. 

Kebetulan kandangnya beralaskan keramik hingga bisa membantu meredakan demamnya karena saat Adik berbaring di atas keramik panas tubuhnya terserap oleh keramik. 

Sirkulasi udara di kandang juga memegang peranan penting dalam penyembuhan dan kebetulan sirkulasinya baik jadi lebih membantu lagi menyembuhan demamnya.

Hanya dua kali pemberian air kelapa hijau demam Adik membaik dan sembuh.

Jika kucing demam tidak disarankan diberikan paracetamol untuk meredakan demamnya karena paracetamol bersifat racun jika dikonsumsi kucing.

5. Jamur

Saya tidak tahu Adik kena jamur dimana karena tidak pernah berkondisi lembab baik tubuh maupun kandang juga tempat bermainnya, kandang juga selalu bersih karena setiap hari dibersihkan.

Waktu itu jamur ada di kedua kaki belakang dan perut bawah, seperti biasa diketahui ketika digendong saat dipindahkan dari kandang ke dalam rumah.

Setelah mencari informasi jamur yang menyerang Adik ternyata bisa diobati dengan VCO yang dioleskan dengan cara disikat menggunakan sikat gigi, dilakukan beberapa hari hingga akhirnya jamur menipis lalu sembuh.

Ada hal yang tidak menyenangkan saat diobati yaitu Adik pasti menjilati VCO di tempat penyakit yang sedang diobati menyebabkan VCO menyebar ke bagian tubuh lain dan bulu adik menjadi lepek dan kucel, Adik jadi tidak gumuy dan tidak keren kelihatannya, hehehe.

Pengobatan kucing yang sakit membutuhkan waktu saat penyembuhan, jadi sabar dan telaten menjadi syarat saat mengobati anabul kesayangan.

Terus selalu mengedukasi diri agar informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan anabul bisa dipahami dengan baik sehingga anabul selalu fit, sehat, dan bahagia.

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Jumat 16 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun