Alasan --termasuk alasan writer's block-- dan malas yang menjadi bintang utama hingga tidak menulis harus lebih giat dilawan.
Tidak harus gas pol di awal jika akhirnya melambat dan berhenti menulis. Lebih baik mengatur kecepatan menulis yang penting stabil apalagi kalau menunjukkan grafik naik dalam menghasilkan tulisan.
3. Mengambil kesempatan. Kesempatan akan berlalu percuma jika kesempatan yang ada justru jadi beban.
Akan lebih baik jika kesempatan justru ditunggangi agar kepenulisan bisa terasah dan lebih baik.
Kalau tahun ini menerbitkan 3 buku walau baru dalam bentuk bersama-sama (antologi) dengan teman-teman maka tahun depan harus mau mencoba menulis buku tunggal, walau belum tahu tentang apa...hehehe.
4. Ancaman harus dijadikan sebuah batu lompatan dan tantangan bukan malah mematikan atau pengerem dalam menulis.
Untuk tahun depan mencermati penulis lain yang produktif dan mengikuti jejak mereka agar lebih produktif.Â
Dimulai dari yang mudah terutama dalam menayangkan tulisan yang penting konsisten jangan sampai berhenti dengan waktu yang tidak jelas seperti sekarang ini agar bisa seproduktif penulis lainnya.
Ternyata pekerjaan rumah dalam kepenulisan saya masih banyak, untungnya di Kompasiana ini saya menemukan tempat karena banyak artikel dari Kompasianer yang membantu saya untuk belajar dan mengasah kepenulisan.
Selamat menjelang tahun yang baru bagi Kompasianer, semoga di tahun mendatang semua tahap dalam kehidupan menjadi lebih baik.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Bandung, Selasa 31 Desember 2019