Penyembuh untuk kesulitan yang dialami ada didalan kesulitannya itu sendiri.Â
Jadi buat saya menulis adalah kegiatan utuh -- saya memiliki konsep bahwa seringkali keutuhan berasal dari dua hal yang saling berlawanan -- yang akan memberikan sayap untuk terbang bagi yang melakukannya. Sayap yang pertama adalah kesulitan dan pasangan sayapnya adalah kesembuhan. Inilah jangkauan yang bisa saya ambil dari kutipan Rumi di atas.Â
Kesulitan.
Kegiatan menulis memang bukan suatu hal yang mudah. Jika dari beberapa penjelasan definisi menulis dapat terlihat bahwa menulis itu suatu kegiatan yang kompleks.Â
Menulis adalah menuangkan ide kedalam satu bentuk visual. (Letner)Â
Menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar. Menulis adalah suatu aktivitas kompleks, yang mencakup gerakan lengan, tangan, jari, dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait dengan pemahaman bahasa dan kemampuan bicara. (Soemarmo Markam)
Mendefinisikan menulis sebagai melukiskan lambang --lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun orang -- orang lain yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis tersebut. (Tarigan)
Menulis merupakan penggambaran visual tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan symbol -- symbol system bahasa penulisnya untuk keperluan komunikasi atau mencatat. (Hargrove dan Poteet)
Saya menjadi tahu kenapa menulis itu tidak mudah -- bahkan jika menulis menjadi satu kecintaan sekalipun -- berdasarkan penjelasan definisi dari menulis di atas.
Kesulitan yang timbul bisa berasal dari kesulitan akibat pengaruh  dari dalam diri seperti macet ide, malas, takut, sibuk,  dll, maupun luar diri seperti apresiasi yang membuat patah semangat dari pembaca, dll.Â
Penyembuh.
Banyak artikel yang membahas tentang menulis menjadi salah satu pilihan untuk menyembuhkan akibat luka batin, kesedihan, kehilangan, dsb. Bahkan menulis bisa membantu kesehatan tubuh.Â
Terutama dengan menulis ekspresif, yaitu tulisan yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan yang timbul dari pengalaman hidup.