Profesi menjadi guru memang baru saya jalani belasan tahun saja. Semula saya kira jika menjadi guru akan terjadi transfer ilmu secara satu arah dari saya sebagai guru ke siswa. Kenyataannya transfer ilmu berjalan dua arah dari saya ke siswa begitupun sebaliknya.
Transfer ilmu disini bukan melulu tentang mata pelajaran yang saya ampu karena jika hanya mata pelajaran yang saya ampu kemungkinan besarnya transfer hanya satu arah dari saya ke siswa. Ilmu disini mencakup lebih luas dan yang terbesar adalah ilmu kehidupan.
Selama menjadi guru saya mengamati apa yang diperlukan dan penting ditanamkan untuk siswa -juga ke anak- dalam menjalani hidup. Dari siswa saya belajar ternyata banyak ilmu yang seharusnya diberikan selain mata pelajaran resmi sesuai panduan kurikulum dari pemerintah.
Ilmu ini cukup penting dibekali kepada siswa/anak yang bisa mereka gunakan saat menghadapi dunia nyata. Saya menerangkan kepada mereka saat mereka bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri saat itulah mereka bertemu dengan dunia nyata.
Setidaknya ilmu ini yang penting tetapi sangat jarang diajarkan karena tidak tercantum secara resmi di kurikulum pendidikan. Saat saya mencari artikel berkaitan dengan hal itu saya mendapatkan beberapa poin dan setuju dengan itu. Saya bahas sesuai dengan kondisi yang terjadi di sekolah.
Di antara ilmu tersebut adalah:
 1. Pelajaran tentang kehidupan
Tidak jarang saya melihat orang menjalankan kehidupannya dengan kualitas yang belum baik bahkan sepertinya saya termasuk diantaranya.
Kualitas hidup yang baik disini tidak sekedar kecukupan dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Menghadapi hidup dengan sikap terbaik adalah salah satu hal orang yang berkualitas hidup yang baik.
Hidup seringkali menyodorkan kesulitan, kegagalan, keterupurukan apapun hal (yang dipandang) negatif. Orang yang kualitas hidupnya baik maka hal negatif yang dihadapi justru membuat hidup mereka jadi lebih baik, kualitas hidup meningkat karena mereka mengerti bagaimana menyikapinya.Â
Tetapi tidak sedikit orang yang gagal karena hal negatif justru mendorong menjadi putus asa, berkeluh kesah, mengumpat ke sana sini, menyalahkan segala hal selain diri sendiri. Jadi saya pikir ilmu tentang kehidupan sangat penting ditanamkan pada siswa/anak.