Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Film

Semua Orang Sempurna Jika Benar Posisi Melihatnya

22 Juni 2019   10:28 Diperbarui: 22 Juni 2019   10:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai akhirnya Will menyadarkan Stella bahwa dirinya adalah seorang gadis yang sempurna. Stella adalah orang yang sangat optimis, positif dan bersemangat membagikan pengalaman hidupnya di channel Youtube miliknya untuk menularkan semangat yang dimiliki untuk orang bernasib seperti dirinya. Bahkan sampai bisa membuat aplikasi untuk membantu pengerjaan treatment pengobatan.

"Di mataku engkau sempurna." Kata Will kepada Stella yang menyadarkan bahwa hidup Stella juga sempurna jika benar melihat dari sisi yang benar. 


Dalam kehidupan nyata seringkali saya menemukan -- bahkan sepertinya termasuk saya baik yang disadari atau tidak -- mengeluhkan banyak hal yang (tidak) terjadi pada diri sehingga merasa menjadi manusia yang paling sial dan tidak beruntung dalam hidup.

Padahal perasaan menjadi manusia tidak beruntung hanya karena (kurang) tidak bersyukur dengan banyaknya nikmat dibanding sedikitnya kesulitan yang didapat sehingga yang dilihatnya kesulitan saja.

Ibaratnya kertas putih yang ada satu titik hitam tinta. Maka yang dijadikan pusat perhatian pasti titik hitam tintanya bukan luasnya kertas putih. Kertas putih ibarat nikmat yang banyak dan bahkan tak bertepi sedang noda tinta yang hanya setitik ibarat kesulitan yang sedang mendera. Bukannya mensyukuri nikmat tetapi malah mengeluhkan kesulitan yang hanya senilai setitik noda tinta lalu memanggap bahwa kehidupan yang menimpa begitu buruk.

Salahnya posisi saat melihat satu kesulitan sehingga yang dilihat bukannya keindahan tetapi kerusakan dan kemuraman dari kesulitan yang menghadang. Sejatinya dalam kesulitan juga terkandung keindahan jika kita betul posisi melihatnya. Syaratnya saat melihat harus dalam posisi rasa syukur bukan kesengsaraan dan kemuraman. Tidak ada kata menyerah dalam menjalani hidup sesulit apapun yang sedang dihadapi. 


Perasaan hidup sengsara juga karena selalu ingin mendapatkan kesempurnaan padahal hidup akan tertempa saat apa yang dihadapi melewati kesalahan dan ketidaksempurnaan.

Sebenarnya kesempurnaan terjadi bukan karena melakukan sesuatu dengan luarbiasa tetapi justru melakukan sesuatu yang biasa dengan pelaksanaan sebaiknya.

Perfection consist not in doing extraordinary things, but in doing ordinary things extraordinarily well.  (Arnauld, Angelique)

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang,  Sabtu 22 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun