Setiap tahun jika musim mudik saya kebagian hanya menonton yang mudik karena keluarga besar saya dan suami semua ada di Karawang.
Walau hanya menonton tetapi keriuhan mudik menjadi momen tersendiri bagi saya. Dari kemarin saya sudah melihat-lihat ke jalan yang dijadikan lintasan para pemudik terutama yang menuju jalur pantura.
Pemudik yang menggunakan motor lebih banyak mendominasi karena yang menggunakan mobil banyak yang melewati jalan tol dibanding jalan umum.
Yang berbeda untuk tahun ini biasanya diwaktu yang sama tahun-tahun sebelumnya hari H-4 atau H-3 motor sudah padat dan macet dimana-mana.
Tetapi sudah dua hari ini saya sengaja ingin melihat yang mudik saya menemukan jalanan yang lengang. Mungkin karena saya nonton yang mudiknya siang hari dan para pemudik lebih menyukai jalan malam agar tidak terlalu lelah karena kepanasan.
Ada ciri khas yang ditampilkan oleh pemudik atau saya suka mengenali pemudik oleh beberapa ciri khas mereka diantaranya :
1. Melihat plat nomor.
Saya suka mengenali pemudik dengan melihat plat nomor kendaraan yang dikendarai pemudik. Kalau plat nomornya T saya mengira mereka bukan pemudik. Jika bukan T kemungkinan besar pemudik apalagi berjaket dan barang bawaan yang banyak.
 2. Di bagian belakang motornya ditambah kayu sepertinya dimaksudkan sebagai bagasi tambahan untuk menyimpan tas atau barang bawaan.
Selain ciri khas dari para pemudik ada juga ciri khas yang ditampilkan hanya saat momen mudik, diantaranya :
 1. Banyak belokan yang ditutup guna menghindari kemacetan sehingga jika harus belok harus mencari bundaran. Biasanya ditutup seminggu sebelum lebaran dan dibuka lagi jika liburan Lebaran sudah selesai.
 2. Banyak posko mudik, pengamanan dan kesehatan di sepanjang jalan yang dilalui pemudik. Posko ini sangat membantu jika pemudik membutuhkan informasi, istirahat, atau pengobatan.
 4. SPBU yang tidak hanya digunakan sebagai tempat mengisi bahan bakar tetapi juga dijadikan rest area bagi pemudik.
Mudah-mudahan pemudik selalu diberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran sampai ke kampung halaman juga saat kembali lagi ke rumah masing-masing.
Selamat mudik dan bertemu keluarga besar, tetap mengutamakan keselamatan saat berkendaraan. Semoga mudiknya menjadi jalan kebaikan dan penuh kebahagiaan serta berkah dari-Nya.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 2 Juni 2019