Ramadan tahun 1440 H atau 2019 M adalah Ramadan pertama di Kompasiana.
Kompasiana memang keluarga besar yang beragam. Lintas negara, lintas budaya, lintas bahasa, juga lintas agama. Malam ini saya mendapatkan makna ungkapan,"Bersaudara dalam Kemanusiaan. "
Anggota keluarga Kompasiana yang beragam memberikan makna yang saya rasakan malam ini bahwa terdapat banyak perbedaan tetapi juga ada yang menyatukan yaitu kemanusiaan.
Perbedaan yang ada harus  dijadikan kekayaan pembentuk Kompasiana. Bukan malah menjadi pemecah belah walau bukan berarti juga memaksakan agar sepaham atas apa yang menjadi opini, ungkapan, atau bahasan yang dituliskan, kalau tidak sesuai atau tidak sepaham yang menimbulkan perbedaan biar saja asal perbedaannya dijadikan penguat dan memperkaya pengetahuan.
Hebat bukan, berbeda tetapi membentuk sesuatu menjadi indah persis seperti kebun bunga yang dibangun dari aneka macam jenis bunga.
Lewat menulis semua digaungkan agar didengar oleh yang membaca karena sejatinya menulis adalah memindahkan dari yang ada dipikiran dan berlabuh ke dalam hati.
Apakah ada yang merusak keindahan kebun bunga yang indah dan beraneka itu? Tentu saja ada, di sebuah kebun tidak akan lepas dari rumput liar yang merusak, tidak boleh dibiarkan karena jika dibiarkan bukan hanya mengganggu keindahan tetapi juga bisa merusak dan memusnahkan dan menjadi tanaman yang dominan tumbuh dan mematikan bunga yang indah.
Begitupun di Kompasiana tulisan artikel yang seperti rumput liar merusak persatuan, kesatuan, dan ketenangan di keluarga besar Kompasiana pasti ada walau saya sangat jarang menemukannya karena sepertinya langsung di berantas habis tidak diberi kesempatan tumbuh hingga tidak memusnahkan hubungan kekeluargaan di Kompasiana.