Bulan Ramadan tingkat berbelanja saya meningkat dibanding hari biasa. Ke pasar tradisional, supermarket, berburu hidangan berbuka, mall. Saat berbelanja yang menjadi hal yang selalu menyertai adalah barang belanjaan dibungkus dalam kantong plastik.
Untuk belanja di pasar tradisional saja kalau berbelanja di beberapa tempat maka bisa dipastikan tangan akan menjinjing kantong plastik lebih dari satu. Begitupun di tempat lain jika berbelanja. Padahal kantong plastik adalah salah satu benda yang jika tidak digunakan bisa sebagai benda berbahaya baik secara fisik maupun  kandungan penyusun kantong plastik jika dibakar.
Contohnya sampah plastik tidak terurai oleh mikroorganisme (nonbiodegredable) sehingga bisa menyumbat saluran yang bisa mengakibatkan banjir. Selain banjir sifat plastik yang nonbiodegredable bisa menghambat kesuburan tanah karena menghalangi sirkulasi udara, menghabiskan tempat hidup mahluk hidup penyubur tanah. Sampah plastik juga tergolong sebagai polutan penyebab polusi tanah dan air.
Selain itu konten yang terkandung dalam plastik jika dibakar akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan juga bisa menyebabkan polusi udara. Â
Belum lagi jika plastik yang digunakan sebagai tempat makanan dipanaskan bisa mengakibatkan momoner -- plastik adalah sebuah polimer yang tersusun dari monomer-monomer -- yang terkandung akan berpindah ke makanan yang ada di dalamnya.
Peranan plastik memang belum tergantikan sempurna sehingga masih digunakan. Hanya perlu kebijaksanaan kita dalam menggunakan dan mengelolanya agar dampak buruknya tidak merusak berbagai hal.
Jika tidak bisa dihilangkan sama sekali maka ada tips untuk mengurangi dampaknya agar sehat dari plastik diantaranya yaitu :
 1. Kurangi jumlah plastik yang digunakan jika belanja di beberapa tempat usahakan tidak menerima plastik baru jika belanjaan masih bisa ditempatkan di plastik yang ada.
 2. Bawa tempat belanja, wadah makan, gelas sendiri agar tidak menggunakan plastik.
Walau namanya sekali pakai tetapi akan lebih baik bukan berarti harus benar sekali dipakai lalu langsung buang tetapi bisa digunakan beberapa kali untuk dipakai walau hanya sekedar tempat menyimpan belanjaan tetapi bukan makanan langsung konsumsi, Â juga lakukan daur ulang jangan di buang ke alam atau di bakar yang justru akan menjadi polusi baik di air, Â tanah dan udara.Â
Jika bukan kita yang bijak dalam menjaga alam ini bisa dipastikan alam akan mengembalikan apa yang sudah dilakukan pada alam. Bukan tidak mungkin bencana yang akan datang menimpa jika tidak bijak menjaga alam.
Selamat melaksanakan puasa hari kelima untuk yang menjalankan. Semoga momen puasa Ramadan ini juga melatih agar bisa sehat dari plastik.Â
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana Karawang, 10 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H