Setelah suami mencoba sendiri naik MRT -- kebetulan dia bekerja di Jakarta -- kemudian dia mengajak saya dan si bungsu untuk ikut merasakan euforia naik MRT karena kebetulan hari Rabu kemarin jatuh tanggal merah jadi kami semua libur.
Kami dari rumah jam 10.00 menuju Lebak Bulus karena rencananya akan naik MRT dari stasiun Lebak Bulus menuju stasiun Bundaran HI jadi bisa naik MRT dengan rute dari ujung stasiun ke ujung stasiun bolak balik.
Kendaraan di parkir disebuah mall yang jaraknya sekitar 500 meter dari stasiun Lebak Bulus, kami lalu jalan kaki  menuju ke stasiunnya.
Kalau menurut saya sarana prasarana di stasiun cukup baik dan keren -- malah kata suami tidak kalah dengan MRT di Singapura dan Picadilly Line di UK (kalau saya belum pernah sih pergi ke kedua tempat itu, hehehe) -- tertata sangat baik, modern, apik, resik, bahkan penunjuk segala sesuatunya lengkap.
Sebenarnya tinggal bagaimana peraturan ditegakkan dan dilaksanakan, penggunaan, perawatan, pemeliharaan dilakukan sebaiknya agar selalu dapat terpelihara hingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Rute MRT nya melewati stasiun : Â Lebak Bulus - Fatmawati - Cipete Raya - Haji Nawi - Blok A - Blok M - ASEAN - Senayan - Istora - Bendungan Hilir - Setiabudi - Dukuh Atas - Bundaran HI
Saya hanya sampai stasiun Senayan lalu balik lagi ke Lebak Bulus karena di stasiun Bundaran HI diberitakan terjadi penumpukan penumpang. Waktu yang ditempuh antar stasiun cukup cepat hanya 2-3 menit, Lebak Bulus - Bundaran HI saja ditempuh sekitar 20 menitan (kata suami yang kemarin mencoba hingga Bundaran HI).
Dari jalan-jalan yang dilakukan kemarin dengan MRT saya menangkap lalu membuat beberapa catatan  diantaranya :
 1.  Gunakan e-money (uang elektronik) untuk membayar tiket.