Saya suka penulis Paulo Coelho, tapi saya belum pernah membaca buku novelnya padahal Coelho banyak menulis novel.
Hingga hari Sabtu kemarin akhirnya saya membeli satu buku novelnya gegara serial film A Discovery of Witches (lagi). Diana Bishop sang penyihir di serial A Discovery of Witches adalah Doktor di bidang sejarah yang mempelajari Alchemy.
Saya jadi ingat Coelho menulis novel yang judulnya Sang Alkemis. Hanya karena alasan itu saya jadi ingin membaca novel Coelho hingga akhirnya memutuskan untuk membeli dan jadi bacaan di akhir pekan kemarin.
Selanjutnya saya jadi asyik hingga buku setebal 215 selesai hanya dalam sehari, biasanya saya menghabiskan waktu lama untuk menyelesaikan membaca walau hanya satu buku saja. Saya baru mendapatkan kembali buku yang memberikan petualangan membaca yang kaya makna.
Sang Alkemis adalah novel fiksi pertama kali diterbitkan di Brasil tahun 1988. Novel ini menjadi buku best seller karya Coelho yang paling terkenal.
Di prolog saja buat saya sudah cukup menarik dimana membahas tentang kisah Narcissus. Seorang pemuda yang setiap hari berlutut di tepi telaga untuk memandangi keelokannya sendiri. Dia begitu terpesona oleh dirinya, hingga suatu pagi terjatuhlah dia ke dalam telaga itu dan tenggelam. Di tempat dia jatuh, tumbuh sekuntum bunga, yang dinamai narcissus. (Sang Alkemis)
Dalam novel Sang Alkemis ini diantara hal yang menarik adalah karakter yang diceritakan jarang memiliki nama.
Seperti yang menjadi sentral cerita adalah anak lelaki bernama Santiago. Kalau saya tidak salah ingat nama Santiago hanya ada di awal cerita kalimat pertama bagian satu. "Anak laki-laki itu bernama Santiago." Selanjutnya tokoh disebutkan dengan anak lelaki atau anak itu atau si anak lelaki atau anak gembala (karena pekerjaan Santiago sebagai pengembala kambing).
Tokoh yang lain ada perempuan gipsi, orang Inggris, pedagang kristal, kepala suku dan sang alkemis. Walau tetap ada tokoh yang ditulis namanya yaitu Melkisedek raja Salem dan Fatima wanita gurun yang dicintai Santiago.
Saya jadi ingat kalau ingin menulis cerita salah satu kesulitan yang ditemui itu memilih nama. Jangankan kerangka ceritanya memilih nama yang tepat untuk tokoh saja saya sering kehabisan ide.
Setelah membaca novel Sang Alkemis  yang minim nama tokoh saya jadi terpacu kalau akan membuat cerita saya tidak akan sibuk.dan menghabiskan waktu mencari nama yang cocok. Saya malah merasa terbantu dengan gaya menulis Coelho yang minim nama karena walau tidak disematkan nama saya mengingat baik tokohnya karena dijelaskan peranan tokoh saat diceritakan.