Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Learn, Unlearn, dan Relearn" Salah Satu Cara Menjadi Penulis Serius

11 Februari 2019   07:30 Diperbarui: 23 April 2021   07:22 2962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pepatah dari Alvin Toffler. | https://id.pinterest.com/pin/103371753918730605/

Unlearn dimaksudkan untuk menghilangkan, membuang, meninggalkan konsep atau pengetahuan yang ternyata tidak benar, kurang komplit, ketinggalan zaman, dan sebagainya. Unlearn juga digunakan untuk menghilangkan kebiasan lama yang menghambat kemajuan apalagi merusak dalam membentukan kepenulisan.

The most useful piece of learning for the uses of life is to unlearn what is untrue.

Setelah unlearn harus dilanjutkan dengan relearn, setelah menghilangkan konsep, pengetahuan, kebiasaan yang salah maka proses selanjutnya adalah memperbaiki, meningkatkan, meluruskan konsep, pengetahuan, keterampilan yang tadinya salah atau kurang.

Ketiga tahapan yang sebenarnya termasuk ke dalam pembelajaran memang bukan tahap yang mudah, selain itu ketiganya memiliki keterikatan yang harus dilaksanakan secara simultan agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

In life we have to learn, unlearn, and relearn if we are to improve ourselves and better our lives. (Dr. T.P. Chia)

Dibutuhkan niat dan tekad yang kuat, kemauan yang tinggi, kesabaran yang tidak boleh hilang, konsistensi yang dijaga terus menerus dalam belajar menjadi seorang penulis.

Jika setiap penulis pemula secara konsisten melakukan learn, unlearn, dan relearn bukan menjadi hal yang tidak mungkin suatu saat akan menjadi penulis serius yang mumpuni dan bisa menghasilkan sebuah karya yang abadi karena akan memberikan kekuatan pada hal baru.

By instructing students how to learn, unlearn, and relearn a powerful new dimension can be added to education. (Alvin Toffler)

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Senin 11 Februari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun