Kemudian tindahan melahirkan hasil dan hasil akan membentuk nasib seseorang. Tindakan yang baik akan memberikan hasil yang baik dan tentu nasib yang menjelangnya pun akan baik. Begitupun jika tindakan yang buruk akan memberikan hasil yang buruk dan nasib yang menunggunya pun buruk. Apa yang dipanen tidak akan berbeda dengan yang ditanam dan hasil akan mengikuti proses.
Jadi sekarang saya bisa sedikit memberikan kesimpulan bahwa falsafah hidup seseorang termasuk tokoh, pemain, penggiat, pendukung politik bisa terlihat dari apa yang ditampilkan di ajang politik yang sedang hiruk pikuk.
Mana pelaku politik yang memiliki falsafah hidup yang tulus, baik, bertindak untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara atau hanya untuk mendapat kekuasaan, tidak baik, bertindak sesuai kepentingan dan keuntungan kalangan terbatas dan itu jelas diperlihatkan dipanggung politik sekarang ini.
Saya masih di level galau tentang kehirukpikukan politik, tapi setidaknya saya bisa belajar dari apa yang ditampilkan para penggiat politik di negara ini bahwa dimanapun pilihlah falsafah hidup yang terbaik agar hidup pun akan ramah dengan memberikan kebaikan karena hidup tidak akan menimpakan tetapi merespon apa yang kita berikan.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 27 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H