Deep conversations with the right people are priceless.
Perbincangan yang seru adalah perbincangan yang ngalor ngidul. Temanya acak, sedang membicarakan hal serius tiba-tiba yang membahas hal konyol, berubah membicarakan pekerjaan lalu pindah membahas hobi, pembicaraan sesukanya tetapi membebaskan dan memberikan efek lega dan membahagiakan karena bisa berbagi hal yang menyenangkan atau menyedihkan.
I like people who can keep the conversation going, no matter how random the topic gets.
Walau berbincang secara langsung ada kekurangannya contohnya jika berbincang dengan orang yang sedang berbenturan dengan kita maka akan terlihat ekspresi ketidaksukaan baik dari kita atau orang yang diajak berbicara oleh kita, konfrontasi langsung dilakukan dan tidak jarang menjadi kekerasan secara fisik.
Hal ini sebenarnya bisa dihindarkan jika kita menyikapinya dengan sikap terbaik malah bisa jadi langsung diselesaikan permasalahannya dan menjadi jalan kebaikan dengan meminta maaf atau memaafkan karena saat berbincang secara langsung tidak serta merta teman berbincangnya ditinggal seperti kalau berbincang lewat gawai dengan cara mematikan atau langsung offline.
Ikatan kekeluargaan dan pertemanan lebih erat karena berbincang secara fisik menguatkan dan membangun rasa antara keluarga, teman atau dengan siapapun.
Keluarga pun akan lebih bahagia dan merasa nyaman secara nyata apalagi anak-anak jika orang tuanya mengucapkan langsung sambil memeluk dibanding mengucapkan lewat gawai, " Nak, kami menyayangi dan mencintaimu."
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Ahad 6 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H