Untuk membuat semangat tetap menulis apalagi konsisten itu tidak mudah kalau tidak mau disebut susah. Nah membuat anak semangat sekolah setelah libur panjang pun tidak lebih mudah dari itu.
Setelah terbiasa hampir 20 hari atau malah ada yang lebih, anak-anak dengan kondisi tanpa alarm, baik alarm bangun pagi, alarm belajar dan mengerjakan tugas, alarm les dan kerja kelompok, alarm tidur yang tidak boleh terlalu malam pokoknya semua jenis alarm rutinitas yang harus mereka hadapi, besok alarm itu kembali dinyalakan.
Syndrome pasca liburan kemungkinan menjangkiti anak-anak dari yang ringan sampai parah. Cemberut memperlihatkan keengganan sampai ngadat dengan berbagai alasan --- edisi ngadat mungkin untuk anak yang jenjang pendidikannya masih rendah, walau tidak menutup kemungkinan tidak dipengaruhi jenjang semua anak ngadat saat pertama sekolah --- sebagai orang tua harus bersiap agar bisa membuat anak tetap semangat menjalani rutinitas bersekolah kembali. Untuk menyiasati ada beberapa jurus yang (mungkin) bisa digunakan :
1. Â Pemanasan sebelum hari pertama sekolah
Buat saya pemanasan menjelang masuk sekolah kembali setelah liburan panjang itu perlu. Seperti akan olahraga jika langsung ke inti bisa dimungkinkan akan terjadi cidera.
Pemanasan di sini dimaksudkan adalah tahap awal persiapan sebelum hari pertama masuk sekolah dilakukan. Kegunaan pemanasan ini adalah agar anak tidak kaget saat hari pertama sekolah tiba.
Kegiatannya bisa hal ringan seperti mempersiapkan baju dan peralatan sekolah, melihat-lihat sekilas pelajaran, atau sekedar pembicaraan ringan tentang sekolah. Yang penting anak-anak mulai diingatkan untuk mulai memasang mode sekolah kembali. Hal ini bisa dilakukan dua sampai tiga hari sebelum sekolah dimulai.
Resiko orang tua saat melakukan pemanasan jelang sekolah biasanya adalah diabaikan tanpa ditanggapi sama sekali, dan buat saya tidak apa-apa asal mereka tahu bahwa sebentar lagi rutinitas menuntut ilmu kembali mereka jalankan.
2. Mengingatkan keuntungan bersekolah.
Saat liburan terutama saat pergi ke tempat wisata atau bahkan untuk kegiatan liburan yang sederhana seperti umpel-umpelan di kasur yang tidak terlalu besar, gunakan untuk mengingatkan anak-anak atas apa yang didapatkan.
Bahwa apa yang didapat itu bukan tanpa perjuangan. Setiap yang mereka dapat dan rasakan selama liburan harus dipersiapkan dan diperjuangkan. Semakin banyak dan besar yang didapat maka semakin banyak dan besar juga yang harus diperjuangkan.
Seperti jika liburan ingin berlibur ke tempat wisata maka semakin bagus dan jauh tempat liburannya maka semakin banyak perjuangannya. Salah satu perjuangan itu harus memiliki biaya yang cukup untuk berlibur. Semakin bagus dan jauh tempat liburannya maka semakin besar biaya yang dibutuhkan. Semua bisa dipenuhi jika kita sungguh-sungguh memperjuangkannya. Perjuangan awalnya yaitu sekolah yang dilakukan sebaiknya dengan semangat yang tinggi.
Ingatkan juga semua ada waktunya. Waktu untuk berjuang dan waktu untuk menikmati perjuangan yg sudah dilakukan. Waktu yang dibutuhkan untuk berjuang adalah saat sekolah dan bekerja. Waktu yang digunakan untuk menikmati hasil perjuangan salah satunya adalah berlibur.
Buat saya mengingatkan keuntungan sekolah yang dikaitkan dengan liburan lebih mengena karena suasana anak-anak sedang berlibur, dibandingkan jika diingatkan keuntungan sekolah misalnya agar anak memiliki pengetahuan yang baik atau yang lainnya.Â
Mengingatkan keuntungan sekolah sangat mempan dilakukan oleh saya bahkan untuk si sulung yang sudah kuliah apalagi si bungsu yang masih SMA. Ingatkan juga kesenangan yang mereka dapatkan saat mereka bersekolah seperti seru-seruan dengan teman-temannya, jajan di kantin, dapat nilai baik, dan  lain-lain.
Tip agar tetap semangat di hari pertama sekolah sebenarnya tidak hanya dibutuhkan anak-anak bahkan untuk yang sudah bekerja pun diperlukan. Terutama yang liburnya berbarengan dengan anak-anak libur sekolah, seperti yang berprofesi sebagai tenaga pendidik dan kependidikan.
Sebagai orang tua jangan berharap yang terlalu tinggi dengan melakukan hal agar anak tetap semangat di hari pertama sekolah pasti akan berhasil dengan gemilang. Toh tidak seperti makan cabe rawit yang langsung terasa pedasnya asal anak bersekolah tanpa rewel --- sepertinya kerewelan bisa menjangkiti sampai jenjang SMA dengan tingkat kerewelan yang berbeda --- di hari pertama saja merupakan hasil yang sangat baik. Â
Jika anak cemberut saat pergi sekolah saat pagi biarkan saja asal saat pulang sekolah kita sambut mereka dengan senyuman, nanti juga saat mereka sudah kembali terbiasa dengan rutinitas sekolahnya anak-anak akan kembali fokus dan senang menjalaninya.
Selamat menjalani aktifitas dan memasang alarm rutinitas kembali. Semoga tidak mendapatkan kendala berarti untuk yang besok anak-anaknya sudah mulai sekolah lagi dan semoga mereka tetap semangat.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Karawang, Selasa 1 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H