Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Antologi Prosa Puisi Sambut Hari Ibu, "Ketika Semesta Mengajarkan Kita Terpuruk dan Bersabar"

20 Desember 2018   11:54 Diperbarui: 2 Februari 2019   09:47 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat dirimu bahagia adalah kebahagiaanku sebagai ibu. Namun hidup tak melulu tentang kebahagiaan dan kesenangan. Tak jarang bahkan hidup itu bersanding dengan kesulitan. Saat kebahagiaan menyapa siapapun tak akan menolak namun saat kenestapaan melanda banyak membuat keterpurukan dan menghancurkan.

Nak, hidup itu dikuatkan dengan kesulitan
Kadang agar kita berbenah
Kadang karena ulah kita dengan mengundangnya

Tidak ada manusia sempurna
Karena fitrah memiliki kebaikan dan keburukan
Kebaikan karena taqwa
Keburukan karena nafsu

Kesulitan itu untuk menaikkan derajat hidup
Jangan lari pun jangan mengingkari
Hadapi dengan sikap terbaik

Jika kesulitan menyapa karena undangan
Hadapi dan perbaiki
Hingga mengantarkan menjadi manusia yang lebih baik

Teringat saat kau mengalami keterpurukan. Semesta mengirimkan paket kesulitan untuk dirimu. Menghantam, menghabisi, meluluhlantahkanmu, dan membuatmu jatuh. Untuk sebagian orang apa yang dialami mungkin bukan hal penting karena tiap orang memiliki prioritas berbeda dalam hidupnya. Dari hal itu kita belajar menerima kesulitan dan memunculkan kesabaran.

Keterpurukan menghantam
Hadiah untukmu
Biar menjadi tangguh
Sebagai insan yang teguh

Mengingatkanmu penuh
Yang Kuasa menunggu
Untuk simpuhmu
Menunduk patuh

Keterpurukan yang dipersembahkan semesta memunculkan kesabaran bukan hanya untukmu terutama untukku. Menyikapi hidup dengan arif perlu kesabaran yang luas. Hati lapang  adalah syarat kesabaran.

Kau sabar menghadapi kesulitan, aku sabar menemanimu menghadapi kesulitan. Untuk seorang ibu menyaksikan anak dalam kesulitan lebih sulit dari kesulitan itu sendiri. Tapi itulah hidup kau harus berhadapan dengan kesulitan dengan atau tidak adanya diriku. Selama aku masih ada akan ditemani menghadapi kesulitan hingga memunculkan kesabaran agar saat aku tidak bersamamu lagi sudah bisa dengan mudah jika kau bertemu kembali dengan segala kesulitan dalam hidup ini.

Kita hadapi hantaran semesta
Kemudahan
Kesulitan
Kebahagiaan
Kenestapaan
Apapun yang ingin semesta berikan

Hantarannya jadikan cetusan
Kebaikan
Kesabaran
Ketaqwaan

Nak, pesanku untukmu jadikan petualangan di semesta ini sebagai jalan terbaik untuk kepulangan kita agar saat di alam abadi nanti kita bisa kembali bertemu di tempat yang sama dengan Sang Uswatun Hasanah Rasululloh SAW menghadap tanpa sekat kepada Penguasa Semesta yang menyambut kita dengan ucapan "Ini Aku hamba-Ku".

Karla Wulaniyati untuk Kompasiana
Bandung, Kamis 20 Desember 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun