Hidup kami menderita
Nasib kami penuh asa
Jiwa kami kian meronta
Batin menangis lahir tak kuasa
      Tikus berdasi begitu disegani
      Pejalan kaki dicaci dan dimaki
      Kekayaan di pertuhankan
      Kebenaran hilang terabaikan
Orang terhormat birokrasi di percepat
Orang melarat malah di perlambat
Itu bukan pelayanan masyarakat
Akan tetapi pengabdian untuk pejabat
      Ratusan amplop kau kantongi setiap hari
      Puluhan aspirasi menumpuk kau hindari
      Nasib kami kau tak pernah peduli
      Gubuk kecil kami terus kau gusuri
Di negeri ini kami berpijak
Bukan untuk dihina dan diinjak
Demi bangsa kami pertahankan jiwa
Dari serakahnya tangan-tangan penguasa
      Kemana aspirasi kami di salurkan
      Dimana kami bisa temukan keadilan
      Bukan janji manismu yang ku nanti
      Tapi keadilan yang kami cari