Mohon tunggu...
karis syafia
karis syafia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Bahasa dan Sastra Jepang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Strict Parents: Membunuh Mental Anak

9 Januari 2025   08:17 Diperbarui: 9 Januari 2025   08:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anak-anak yang mulai beranjak dewasa pasti cenderung ingin mengenal dunia lebih luas.  Mengekspresikan diri ke dunia luar. Banyak dari mereka yang ingin mencoba hal baru. Di zaman modern ini mungkin sebagian anak menganggap orang tua terlalu membatasi dan mengekang pergaulan mereka. Seperti bermain dan pergi dengan teman pun kadang kala masih dibatasi atau bahkan dikekang.
Peristiwa ini dikenal dengan istilah strict parents. Apa itu strict parents? strict parents adalah orang tua yang menerapkan konsep pola asuh yang ketat,menuntut tinggi,dan otoriter terhadap anak-anak mereka. Kata strict memiliki arti secara keras membatasi kebebasan anak untuk bersikap dan cenderung menghukum anak jika tidak patuh atau melanggar. Pada umumnya pola asuh dengan strict parents ini menekankan pada kepatuhan otoritas yang diciptakan orang tua.
Menurut ilmu psikologi, strict parents merupakan orang tua yang memiliki standart tinggi dan  menerapkan pola asuh yang kaku,menuntut,tetapi tidak responsif terhadap anak. Pola asuh yang seperti ini cenderung membuat anak tidak bisa berkembang. Anak juga tidak diijinkan beropini dan tidak memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri. Hal ini menjadikan anak disiplin bukan karena kesadaran melainkan rasa takut. Ketika dewasa anak akan kesulitan untuk mengungkapkan pendapat dan negosiasinya saat berada di lingkungan sosial.
Dampak dari strict parents ini  membuat anak-anaktidak mempunyai kuasa untuk menentukan pilihannya sendiri. Anak akan cenderung diam menutup diri dan bersikap tidak terbuka pada orang tua. Pola asuh yang ketat mengajarkan kepada anak-anak bahwa kekuasaan akan selalu benar. Mereka diajarkan patuh tetapi tidak diajarkan untuk berpikir dengan pola pikir mereka sendiri, Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh yang ketat atau strict parents justru akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang dibesarkan melalui pola asuh yang ketat juga dapat menjadikan anak menjadi seorang pembohong. Strict parents juga dapat membuat hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang.
Beberapa alasan mengapa orang tua menjadi strict parents yakni, karena memiliki pengalaman yang sama sehingga orang tua menjadikan hal tersebut sebagai acuan dalam mendidik anak. Mereka menganggap bahwa menjadikan anak-anak nya disiplin dapat menjadi pola asuh yang tepat. Dengan menjadikan anak disiplin, orang tua merasa aman karena setiap perkataan atau peraturannya akan dituruti. Mereka juga membatasi pergaulan sang anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. . Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, sering tidak disadari bahwa hal tersebut bisa memicu anak merasa tertekan bahkan sampai depresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun