Peningkatan Nilai Jual Produk Melalui Pengolahan produk Gel, Serum dan Sabun Berbahan Dasar Lengkuas

Program pengabdian merupakan salah satu syarat kelulusan yang diadakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan kepada masyarakat serta belajar untuk bekerja sama dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.

Mojokerto dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program pengabdian, tepatnya di Desa Kebontunggul yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa Kebontunggul memiliki beragam hasil bumi dan kerajinan tangan dari warga setempat. Desa ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lain di Kabupaten Mojokerto, karena dikelilingi oleh sawah, ladang, dan perbukitan yang memberikan nilai tambah.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diwajibkan untuk menghasilkan output dari kegiatan pengabdian. Melihat potensi desa, kelompok penulis melakukan inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam. Metode yang digunakan dalam pendampingan adalah memberikan pengetahuan atau pemahaman yang menekankan pada interaksi langsung antara peserta dan instruktur mengenai pengolahan lengkuas menjadi produk gel lengkuas, serum lengkuas, dan sabun lengkuas. 

Foto Kredit: KKN UNTAG/Karis Subarkah

Produk berbahan dasar lengkuas tersebut mengandung bahan-bahan alami lainnya yang memiliki manfaat sebagai berikut: Gel lengkuas dapat digunakan untuk meredakan nyeri, membantu menghilangkan bekas luka, dan meredakan gatal. Sabun lengkuas memberikan manfaat antiseptik, mengurangi minyak berlebih, dan mengandung eugenol yang memiliki sifat antijamur. Selain itu, kandungan metanol dan minyak atsiri dalam lengkuas juga efektif menghambat pertumbuhan jamur kulit. Serum lengkuas membantu B3 membantu anti-inflamasi (meredakan radang+ kemerahan; Hyaluronic acid dapat melembabkan kulit; Extract mengkudu untuk mencerahkan; Lengkuas untuk aging; antioksidan Kunyit anti untuk memberi warna+ brightening. latar belakang diadakanya inovasi pengolahan tersebut dikarenakan penerapanya yang mudah dan minim biaya. Hal tersebut juga kami pikirkan untuk menambah UMKM pada desa Kebontunggul.

Dalam pelaksanaan program ini kami mendapatkan ilmu selama pengabdian berlangsung, kami dapat pengalaman berinteraksi secara langsung Bersama ibu-ibu PKK desa Kebontunggul. Hal tersebut juga kami syukuri karena antusias ibu-ibu PKK dalam kegiatan ini dan berjalan dengan lancar tanpa kendala satu apapun.

Foto Kredit: KKN UNTAG/Karis Subarkah

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan dosen pembimbing lapangan, Rizkya Dwijayanti, S.IP, M.IP, atas persiapan program pengabdian yang baik bagi mahasiswa. Penulis juga berterima kasih kepada Kepala Desa dan masyarakat Begaganlimo yang telah menerima dan membantu kami selama pelaksanaan pengabdian.

Mahasiswa Untag Surabaya KKN R 12 SUB Kelompok 7

1. Karis Subarkah 1312100158 (Fakultas Hukum)