Mohon tunggu...
Karis Subarkah
Karis Subarkah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hmmm

Mahasiswa untag surabaya, fakultas hukum, prodi ilmu hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Ekonomi Warga Desa Melalui Pengembangan Produk Olahan Lengkuas Di Desa Kebontunggul Mojokerto

16 Juli 2024   21:57 Diperbarui: 16 Juli 2024   22:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program pengabdian menjadi syarat dalam pemenuhan kelulusan yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan kepada masyarakat dan mahasiswa juga belajar bagaimana bekerjasama dan berinteraksi dengan masyarakat secara langsung. Kebontunggul berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa Kebontunggul memiliki berbagai hasil bumi dan kerajinan tangan warga yang beragam. Desa ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lain di Kabupaten Mojokerto. Desa ini dikelilingi oleh sawah, ladang, dan perbukitan yang memberikan nilai tambah tersendiri

Salah satu masalah nyata yang dihadapi warga Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang adalah kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat. Akibatnya, gerakan pelestarian Toga yang menjadi ikon desa ini kurang mendapat respons dari masyarakat. Padahal, desa ini pernah meraih juara Nasional Asman Toga. Selain itu, masyarakat juga kurang mengetahui manfaat berbagai jenis tanaman Toga, salah satunya seperti lengkuas yang bermanfaat untuk kecantikan dan kesehatan. Umumnya, warga desa hanya mengenal lengkuas sebagai bahan makanan, padahal lengkuas juga bisa digunakan untuk membuat produk seperti gel lengkuas, sabun cair lengkuas, dan serum lengkuas.

Lengkuas (Alpinia galanga), juga dikenal sebagai laos, merupakan salah satu tanaman rimpang yang sering digunakan sebagai bumbu masakan di berbagai negara, terutama di Asia Tenggara. Selain kegunaannya sebagai bahan makanan, lengkuas memiliki berbagai manfaat kesehatan dan kecantikan yang kurang dikenal oleh masyarakat luas. Tanaman ini kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, galangin, dan minyak atsiri yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Kandungan senyawa aktif dalam lengkuas dapat membantu untuk melembapkan, mencerahkan, dan meremajakan kulit. Sifat anti-inflamasi dan antioksidan dari lengkuas membantu mengurangi kemerahan, iritasi, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, selain itu ekstrak lengkuas memiliki kemampuan untuk melawan berbagai mikroorganisme, yang berarti dapat membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan penuaan dini, serta memberikan efek menenangkan dan menyegarkan. Mengingat manfaat tersebut, pengembangan produk kecantikan dan kesehatan berbasis lengkuas menjadi sangat relevan dan berpotensi tinggi di pasaran.

Keberhasilan masyarakat Desa Kebontunggul, terutama mitra kami, dalam mengembangkan produk berbasis lengkuas menjadi gel, serum, dan sabun lengkuas bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengoptimalkan potensi lokal guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi yang terus berkembang, Desa Kebontunggul tidak hanya membuktikan bahwa potensi alam bisa menjadi modal utama dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, tetapi juga mewujudkan cita-cita meningkatkan kesejahteraan bersama dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

Gambar 2 hasil pelaksanaan inovasi pengolahan lengkuas Bersama mitra ibu PKK
Gambar 2 hasil pelaksanaan inovasi pengolahan lengkuas Bersama mitra ibu PKK

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan dosen pembimbing lapangan, Rizkya Dwijayanti, S.IP, M.IP, atas persiapan program pengabdian yang baik bagi mahasiswa. Penulis juga berterima kasih kepada Kepala Desa dan masyarakat Begaganlimo yang telah menerima dan membantu kami selama pelaksanaan pengabdian.

Luaran Opini

1. Karis Subarkah 1312100158

2. Muhammad Rangga Diva Ananta Rois’m 1112100185

3. Ananta Putra Abdillah 1122100045

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun