CIBIRU, KABUPATEN BANDUNG (12/04)- Pengembangan media MOANA merupakan hasil dari mata kuliah perkembangan peserta didik pada prodi PGSD UPI Kampus cibiru yang bertujuan untuk mengoptimalkan tahapan perkembangan peserta didik. Media MOANA dikembangkan sebagai upaya dalam meningkatkan perkembangan motorik halus dan kasar pada jenjang sekolah dasar agar sesuai dengan tahapan perkembanganya. Sesuai dengan observasi awal yang dilakukan di kelas dua SDN 6 CIBIRU pada 14 maret 2023, ditemukan beberapa siswa yang belum optimal dalam perkembangan motoriknya, seperti beberapa anak kesulitan dalam mengikat tali sepatu, menggunting, membuat garis dengan lurus, memasukan bola sesuai dengan sasarannya, serta belum optimal dalam mengkoordinasikan instruksi dan gerakan.Â
Oleh karena itu, sesuai dengan karakterisitk siswa sekolah dasar yang senang bermain, pembelajaran yang terlalu  membosankan akan membuat siswa merasa malas untuk mengembangkan motoriknya sehingga salah  satu cara meningkatkan motorik anak adalah dengan pemberian stimulus seperti mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan fisik anak. Oleh karena itu, media MOANA dibentuk dengan konsep bermain  yang dilengkapi beberapa kegiatan yang menstimulus setiap permasalahan motorik yang ditemukan di kelas dua SDN 6 CIBIRU.
Media MOANA terbuat dari bahan bekas yaitu kardus dan cup mi instan. Pemanfaatan barang bekas merupakan pola pikir masyarakat maju dan modern. Penggunaan bahan bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan media yang dapat meningkatkan motorik halus dan kasar pada siswa sekolah dasar selain dapat mengurangi sampah disekitar kita, pembuatan media berbahan bekas juga dapat meningkatkan kreativitas pendidik dalam pemeblajaran.
Kegiataan pengimpelemtasian media MOANA ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 12 april 2023. Dimana kegiatan pertama yang dilakukan adalah membuat garis lurus dengan bantuan titik-titik yang membntuk pola bangun datar yang memiliki sisi yang lurus sehingga dengan ini anak akan lebih mudah dalam membuat garis lurus.
Setelah anak membuat pola,  anak diminta untuk menggunting sesuai dengan pola yang dibuat.  Kegiatan  ini dapat melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Setelah kegiatan menggunting, anak harus melewati kardus yang berpola angka agar bisa melemparkan potongan kardus yang telah digunting ke dalam cup mi instan yang telah disediakan.
Bangun datar yang sudah terbentuk oleh anak kemudian dilemparkan ke dalam wadah dari cup mie instan sesuai dengan nama bangun datar yang telah tertera di cup mi isntan.Â
Setelah kegiatan melempar, anak juga diajak untuk belajar mengikat tali sepatu dengan bantuan media replika sepatu dari kardus. Dengan adanya replika sepatu dari kardus, anak akan lebih bersemangat untuk belajar mengikat tali sepatu.
Dengan adanya kegiatan bermain yang difasilitasi oleh Media MOANA, peserta didik mendapatkan semangat yang antusias untuk melatih motorik kasar dan halusnya. hal ini  berpengaruh baik dalam meningkatkan motorik anak agar sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Pelaksana kegiatan : Karissa
                      Nisa Alftiriyani
                      Reviliani
Program Studi      : PGSDÂ
Instansi             : UPI Kampus Cibiru
Mata kuliah         : Perkembangan Peserta Didik Siswa Sekolah Dasar
Dosen Pengampu   : Triana Lestari, S.Psi, M.pd.
Nama Sekolah mitra observasi  : SDN 6 CIBIRU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H