Mohon tunggu...
Karisma Mahardhika
Karisma Mahardhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - jurusan manajemen - fakultas ekonomi dan bisnis - universitas jember

kita tidak perlu membandingkan hidup kita dengan orang lain, karena setiap orang punya waktu masing-masing untuk mencapai puncak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ Realisasi Kegiatan FORMABAK dan MEKRAF pada Anak di Desa Arjasa

6 September 2021   19:32 Diperbarui: 6 September 2021   19:59 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 memberi dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang kegiatan, termasuk halnya dalam bidang pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar yang biasa di lakukan secara tatap muka kini dilakukan secara daring yang berdampak pada kurang efektifnya penyampaian materi pembelajaran yang di rasakan guru dan murid. 

Masalah kurang efektifnya kegiatan belajar mengajar secara daring jugaa masih di rasakan di Desa Arjasa. Hal ini penulis ketahui dari hasil wawancara penulis dengan ibu Ila yang merupakan salah satu guru dari SDN Arjasa Asri 2. 

Ibu Ila berkata “anak-anak mengalami kesusahan dalam menyerap materi, terutama dalam mata pelajaran matematika, karena dalam maple tersebut perlu di jelaskan cara penyelesaian soal hitungan secara detail, penyampaian materi ini terhambat akibat pembelajaran daring”. 

Oleh sebab itu penulis masuk sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi di Desa Arjasa dengan merealisasikan program kerja FORMABAK (Forum Aspirasi Minat Belajar Anak) dan MEKRAF (Mewadahi Kreatifitas) pada anak sebagai realisasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember dengan tema “Back to Village” III. Penulis merealisasikannya dengan 4 siswa di desa Arjasa yang telah ibu Ila rekomendasikan.

Dalam kegiatan FORMABAK penulis mengajarkan 5 mata pelajaran yaitu pendidikan agama, bahasa Indonesia, seni budaya matematika dan bahasa inggris. 

Dalam mata pelajaran pendidikan agama, siswa di ajarkan tata cara berwudhu serta doa harian. Hasil dari realisasi kegiatan di mata pelajaran agama siswa memahami tata cara berwudhu yang benar, dan bagaimana sebaiknya adab berwudhu yang baik, lalu siswa bersama sama mempraktikkan proses berwudhu yang baik dan benar. 

Dilanjutkan dengan penanaman doa harian untuk di realisasikan dalam aktifitas sehari-hari siswa, salah satu doa yang di ajarkan adalah doa bepergian, anak-anak mampu melafalkan bagaimana doa bepergian dan tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat menghafal dan merealisasikan doa harian pada aktifitas sehari-hari. 

Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, penulis mengajarkan tata cara menyusun pantun dan puisi serta tata cara membaca pantun dan puisi di depan kelas. Realisasi FORMABAK dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah siswa dapat menyusun pantun nasihat dan agama serta puisi tentang kemerdekaan serta mampu membacakan pantun dan puisi di depan kelas. 

Selanjutnya pada mata pelajaran seni budaya, siswa di ajarkan materi tentang lagu daerah dan cara menyanyikan lagu daerh sesuai intonasi. Realisasi kegiatan ini adalah siswa mampu memahami dan menyanyikan lagu daerah utamanya lagu Gundhul-Gundhul Pacul serta lagu Soleram. Di dalam mata pelajaran matematika siswa di ajarkan tentang perkalian susun serta pecahan. 

Pada realisasinya siswa mampu menerapkan cara cepat menghitung perkalian susun dan cara cepat menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. Nitha salah satu siswa mengatakan “setelah mengikuti kegiatan FORMABAK belajar matematika, saya bisa menghitung perkalian dengan cara cepat, sehingga tidak perlu menghitung dengan cara susun yang lama”. 

Dan untuk mata pelajaran bahasa Inggris siswa diajarkan cara belajar bahasa inggris dengan aplikasi duolingo. Siswa sangat senang dan mudah memahami belajar bahasa inggris dengan aplikasi duolingo, karena aplikasi ini memiliki fitur belajar yang menyenangkan, “saya bisa mengetahui aplikasi duolingo yang memiliki fitur belajar menyenangkan, sehingga saya gemar belajar bahasa inggris” ucap Indra salah satu murid di kelas bahasa inggris FORMABAK.

Program kerja kedua yaitu MEKRAF, siswa di ajarkan bagaimana menuangkan kreatifitas yang mereka miliki dalam membuat kerajinan. Penulis menggunakan kertas origami sebagai media dalam pembuatan kerajinan. 

Kegiatan ini berhasil mengajak siswa dalam membuat kotak pensil, pembatas buku dan penggaris menggunakan kertas origami. Siswa membuat ke tiga benda tersebut dengan kreatifitas masing-masing yang mereka miliki. 

Ada yang menambahkan pita, bentuk animasi panda serta wajah karakter yang mereka sukai. Anak-anak sangat senang dan semangat dalam menjalani kegiatan FORMABAK, hal ini diketahui dari pendapat salah satu siswa yaitu Zahra yang mengatakan “saya bisa kreatif membuat kerajinan dari kertas origami, saya bisa membuat penggaris, kotak pensil dan pembatas buku”

Kegiatan FORMABAK dan MEKRAF telah berjalan selama 1 bulan, kegiatan ini ditutup dengan pembagian hadiah terhadap 4 siswa yang telah merealisasikan proker bersama penulis. Juga terdapat sesi evaluasi dengan ibu Ila pada minggu terakhir. 

Penulis berterimakasih atas kesempatan yang ibu Ila berikan sehingga penulis dapat merealisasikan program kerja FORMABAK dan MEKRAF sebagai upaya meningkatkan literasi pada anak di masa pandemi dengan lancar. 

Evaluasi kegiatan menghasilkan kesan positif dari ibu ila, beliau mengatakan “setelah para siswa mengikuti program FORMABAK dan MEKRAF, para siswa mampu menyerap materi dengan baik seperti halnya pada mata pelajaran matematika, biasanya saat saya memberi 5 soal siswa sedikit lama dalam menyelesaikannya, sekarang mereka lebih cepat dalam mengerjakan soal matematika tersebut, saya mewakili SDN Arjasa 2 berterimakasih atas kegiatan yang bermanfaat ini, semoga sukses selalu”.

Hingga sampai pada waktu penarikan mahasiswa KKN dari desa, penulis memberikan surat ijin penarikan dari Universitas Jember kepada desa/kelurahan tempat di laksanakannya KKN BTV III. Penulis juga menyusun artikel serta berita media dan membuat video dokumentasi sebagai bukti telah terlaksananya kegiatan KKN selama 1 bulan di desa Arjasa. 

Penulis berharap dengan adanya kegiatan KKN ini para siswa dapat menerima apa yang telah penulis ajarkan sebagai ilmu yang bermanfaat untuk mereka serta apa yang telah dilalui penulis selama 1 bulan dapat menjadi pengalaman yang membangun. 

Kedepannya diharapkan siswa mampu mempertahankan pola belajar yang telah diajarkan dalam FORMABAK dan MEKRAF serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta tingkat kreatifitas yang mereka miliki. 

Dengan ini mereka mampu menjalani kegiatan belajar secara daring secara maksimal. Dan dapat menjadi pedoman bagi mereka untuk terus meningkatkan kemampuan menyerap materi dengan baik. 

Dan harapan untuk para guru supaya lebih mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk realisasi pembelajaran daring yang efektif dan efisien. Serta memantau sejauh mana para siswa telah memahami materi secara baik sebelum memulai materi yang lain.

Karisma Mahardhika/Kelompok 42/Desa Arjasa/Anang Andriyanto,.ST,.MT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun