Kelurahan Padangsari merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan profil Kelurahan Padangsari, potensi Kelurahan Padangsari dapat dikatakan cukup baik karena memiliki 36 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan UKM. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini terdiri dari UMKM kerajinan (handicraft), batik, makanan seperti wingko babat, serundeng, bandeng presto, telur asin, olahan tempe, dan lain sebagainya. Usaha unggulan yang berada pada Kelurahan Padangsari sendiri adalah tempe. Oleh karena itu, ditetapkanlah Kampung Tematik Padangsari yaitu Kampung Pengrajin Tempe yang berada di Jl Cemara Timur I, RT 3, RW 3.
Kampung tematik merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi kemiskinan utamanya permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas lingkungan rumah tinggal warga miskin, prasarana dasar pemukiman dan mendorong ekonomi lokal dengan menggali potensi-potensi ekonomi kemasyarakatan sebagai daya ungkit pembangun wilayah.
Selain Kampung Pengrajin Tempe yang merupakan usaha unggulan di Kelurahan Padangsari, masih terdapat berbagai potensi lain yang memungkinkan untuk dikembangkan serta dikenal oleh masyarakat luas. Potensi lain yang berada pada Kelurahan Padangsari diantaranya adalah bank sampah dengan beberapa produk yang dihasilkan, percontohan pertanian, beberapa taman publik, berbagai kuliner, penginapan, dan lain sebagainya.
Situasi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun ini pastinya berdampak pada keberlangsungan kehidupan masyarakat salah satunya pada sektor ekonomi. Perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Kelurahan Padangsari diketahui banyak bergantung kepada berbagai usaha yang mereka kelola. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, promosi usaha yang ada di Kelurahan Padangsari cukup terhambat serta promosi potensi lain yang ada di Kelurahan Padangsari juga tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Berdasarkan kondisi tersebut, permasalahan yang saat ini dihadapi oleh masyarakat adalah pemasaran atau promosi yang belum berlangsung dengan maksimal. Oleh karena itu, mahasiswa KKN disini bermaksud untuk menjalankan suatu program dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan promosi usaha dan potensi yang ada di Kelurahan Padangsari
Melalui program KKN Tematik Undip x Exovillage tahun 2021, mahasiswa KKN akan berpartisipasi dalam program pemberdayaan potensi desa di Kelurahan Padangsari. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan dan memperkenalkan potensi yang ada di Kelurahan Padangsari melalui program literasi digital. Pada era digital seperti saat ini, pemanfaatan teknologi digital dianggap sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan berbagai kegiatan. Oleh karena itu, dengan diadakannya program pemberdayaan potensi desa ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat wilayah Padangsari dan wilayah Padangsari itu sendiri.
Exovillage merupakan platform digital yang dimaksudkan untuk melakukan promosi potensi desa. Selain memberi ruang untuk potensi wisata, aplikasi ini juga didedikasikan untuk ruang interaksi dan trading berbagai produk yang ada di desa-desa, mulai dari produk pertanian, perkebunan, kelautan, juga industri kreatif, seperti kerajinan, pertunjukan adat tradisi, kuliner, dan lainnya.
Pelaksanaan program ini diawali dengan melakukan identifikasi potensi desa, lalu melakukan program pemberdayaan masyarakat, dan diakhiri dengan melakukan program literasi digital. Pada identifikasi potensi desa, mahasiswa KKN melakukan observasi desa untuk mengetahui dan mampu memetakan potensi-potensi yang ada di Kelurahan Padangsari. Selanjutnya dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan dilanjutkan dengan program literasi digital dengan tujuan meningkatkan minat masyarakat dalam mempromosikan potensi yang ada serta masyarakat mampu mempromosikan potensi yang ada melalui platform digital.
Selain itu, mahasiswa KKN juga menyusun roadmap potensi desa sebagai upaya pengembangan potensi di Kelurahan Padangsari. Dengan dibuatnya roadmap ini, diharapkan Kelurahan Padangsari menjadi siap dalam mempromosikan potensi dengan baik.
Program yang diadakan oleh mahasiswa KKN ini juga melibatkan berbagai pihak dalam keberjalananya. Pihak yang terlibat disini meliputi Lurah beserta jajarannya, ketua RW, organisasi PKK, pengelola potensi yang ada di Kelurahan Padangsari, dan juga masyarakat Kelurahan Padangsari yang tidak luput berpartisipasi aktif dalam keberjalanan program. Untuk keberlanjutan program promosi potensi di Kelurahan Padangsari, akan diserahkan kepada beberapa kader desa yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan agar nantinya mereka dapat melanjutkan program ini secara mandiri.