Mohon tunggu...
Karina saraswati Mukti ningsih
Karina saraswati Mukti ningsih Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan swasta

Penulis dan content creator | Movie Lovers| Human Life skills

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Stop Bullying: Sudahkah Kita Cukup Peduli?

21 Desember 2024   15:43 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Di era digital yang serba cepat ini, bullying tak lagi sebatas bisikan di lorong sekolah. Ia menjelma menjadi monster tak kasat mata, merayap di dunia maya, mencengkram jiwa-jiwa muda yang rentan.  Pertanyaannya adalah sudahkah kita cukup peduli?

 

Mengenal Lebih Dekat Si Monster Tak Kasat Mata

 

Bullying, atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik, verbal, maupun psikis. Korban bullying seringkali merasa tertekan, takut, dan terisolasi. Dampaknya pun tak main-main, mulai dari gangguan mental hingga penurunan prestasi belajar.

 

Di Balik Senyum Palsu: Wajah Bullying yang Menyeramkan

 

Bullying tak hanya terjadi di lingkungan sekolah. Dunia maya pun tak luput dari cengkeramannya. Cyberbullying, bentuk bullying di dunia digital, semakin marak. Pelaku dengan mudah menyebarkan fitnah, menyebarkan foto atau video yang mempermalukan, dan menghujani korban dengan kata-kata kasar.

 

Membangun Benteng Pertahanan

 

Bagaimana kita bisa melawan monster ini?  Pertama, kita harus menyadari bahwa bullying adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama. Kedua, kita harus berani melawan stigma yang menganggap bullying sebagai hal yang biasa.

 

Langkah Konkrit untuk Menghentikan Bullying

 

- Meningkatkan Kesadaran: Kampanye anti-bullying dan edukasi tentang dampak bullying perlu digalakkan.

- Membangun Rasa Empati: Ajarkan anak-anak untuk menghargai perbedaan dan membangun rasa empati terhadap sesama.

- Memperkuat Peran Orang Tua: Orang tua perlu berperan aktif dalam mengawasi anak-anak dan memberikan dukungan moral.

- Membangun Lingkungan yang Aman: Sekolah dan komunitas perlu menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua anak.

- Melaporkan Kejadian Bullying: Jangan ragu untuk melaporkan kejadian bullying kepada pihak berwenang.

 

Menjadi Pahlawan Tanpa Jubah

Kita semua memiliki peran penting dalam melawan bullying. Mulailah dari diri sendiri, bersikaplah ramah dan toleran. Berikan dukungan moral kepada korban bullying dan jangan takut untuk melawan perilaku bullying. Ingatlah, kita bisa menjadi pahlawan tanpa jubah, dengan berani melawan monster bullying yang mengancam masa depan generasi muda.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun